Senyum mereka mengembang. Dengan gayung yang dibawa dari rumah, Alim mengguyurkan air keruh banjir ke kepalanya.
Melihat polah temannya itu, Azzam tertawa gembira. Azzam ikut-ikutan menyiramkan air banjir ke kepalanya.
Mereka bersenda gurau, berenang, dan mandi di air banjir setinggi 60-70 sentimeter itu.
Tak lama kemudian, Azzam dan Alim mendatangi beberapa temannya di mulut gang. Dua sekawan itu mencipratkan air ke teman-temannya.
Mereka pun tertawa. Ada juga bocah yang menangis karena tak mau kepalanya diguyur air banjir.
Alim mengaku sudah diizinkan orangtuanya untuk bermain air banjir di sana.
"Sudah izin sama orangtua, boleh kok, tapi ya di sini saja, enggak boleh ke kali," kata Alim saat ditemui Kompas.com.
Alim dan Azzam berniat membantu orangtuanya membersihkan rumah selepas banjir surut.
Sambil menunggu banjir surut, mereka bersenang-senang dahulu menikmati air yang menggenang.
"Ya sekalian nanti kan bantu orangtua, main air dulu aja," kata Azzam.
Alim dan Azzam mengaku tak takut gatal-gatal setelah mandi air banjir.
"Sudah biasa kok. Aku enggak pernah gatal-gatal juga," tutur Alim.
Adapun RT 02/RW 07 Kelurahan Rawajati terendam banjir pada Minggu pagi.
Pengamatan langsung Kompas.com di lokasi sekitar pukul 09.00 WIB, warga sedang membersihkan lumpur yang memasuki rumahnya.
Beberapa warga terlihat membersihkan rumah sambil mengobrol.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/05/16162841/saat-anak-anak-berenang-dan-bermain-air-banjir-di-rawajati-jaksel