Halaman rumah Rojapih yang berada persis di bibir PHB, hancur sebagian karena tanah yang berada di bawahnya longsor.
Namun, Rojapih mengaku sempat ada pembiaran oleh pemerintah terkait meski peristiwa longsor sudah sebulan berlalu, atau sejak Agustus 2023.
"Waktu kejadian, saya langsung lapor ke RT, RW, hingga kecamatan. Terus enggak ada pemberitahuan lebih lanjut, ada perbaikan atau enggak. Itu lebih dari sebulan kayaknya," kata dia kepada wartawan, Kamis (9/11/2023).
Rojapih sebenarnya telah menanyakan perihal perbaikan turap kepada sang RT, tetapi dirinya hanya diminta untuk terus menunggu.
"Saya tanya terus ke RT, katanya disuruh tunggu terus," tutur dia.
Setelah sebulan tidak ada kabar, barulah titik terang dari dinas terkait muncul pada Oktober 2023.
Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Selatan mulai melakukan perbaikan turap yang amblas pada 31 Oktober 2023.
"Kan kejadian Agustus, baru dibenerin akhir Oktober kemarin," ungkap dia.
Akibat peristiwa ini, Rojapih mengaku menderita kerugian jutaan rupiah. Terlebih, sejumlah barang pribadinya hanyut ke saluran air saat turap longsor.
"Kerugian di atas Rp 5 juta kira-kira. Ada barang rumah tangga saya yang hanyut juga soalnya," ucap dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/09/19473511/keluh-korban-turap-phb-ambles-di-pasar-minggu-longsor-sempat-didiamkan-1