Salin Artikel

517 Pengendara Motor Terobos Lampu Merah di Pertigaan Pondok Kelapa, "Pak Ogah" sampai Marah-marah

Kompas.com memperoleh data tersebut setelah memantau kondisi lalu lintas di sana pada pukul 07.00-08.00 WIB.

Pengamatan di lokasi, mayoritas pengendara yang sering menerobos lampu merah berasal dari arah Cawang, Jakarta Timur, ke Bekasi, dan dari arah Bekasi ke Pondok Kelapa.

Pengendara yang melintas tidak hanya orang tua, tetapi juga dewasa, hingga pelajar SMP dan SMA.

Bahkan, ada tiga pengendara motor yang menerobos lampu merah sambil membonceng anak kecil dan balita.

Padahal, pertigaan di Jalan Haji Naman dan Jalan Raya Kalimalang termasuk jalan raya yang ramai.

Dua pelanggaran dalam satu waktu

Sebagian besar pengendara motor yang menerobos lampu merah melakukan pelanggaran lain sebelum menerobos.

Pelanggaran itu adalah melewati garis putih atau marka jalan dekat zebra cross. Padahal, marka jalan itu sebaris dengan lampu lalu lintas.

Pantauan di lokasi, mereka berhenti di depan marka jalan terlebih dulu. Mereka menunggu arus pengendara yang melintas dari arah berlawanan menurun sebelum menerobos.

Namun, ada juga yang langsung menerobos lampu merah tanpa berhenti dulu. Beberapa dari mereka bahkan sudah menancap gas dari beberapa meter sebelum pertigaan Pondok Kelapa.

Hanya dijaga oleh Pak Ogah

Pertigaan Pondok Kelapa hanya dijaga oleh seorang pengatur lalu lintas swadaya alias "Pak Ogah". Ia dengan sigap mengatur lalu lintas di sana.

Akan tetapi, ratusan pengendara motor dengan cueknya tetap menerobos lampu merah.

Bukan hanya sekali Pak Ogah itu hampir terserempet dan tertabrak motor. Meski demikian, pria paruh baya itu tak gentar mengatur lalu lintas.

Ia juga memarahi sejumlah pengendara motor yang menerobos lampu merah. Sebab, mereka hampir membuat pengendara lainnya celaka.

Selain menerobos lampu merah, ada berbagai jenis pelanggaran yang Kompas.com catat sepanjang waktu pemantauan pada pukul 07.00-08.00 WIB, yaitu:

1. Menerobos lampu merah: 571 pengendara.

2. Melewati garis putih: 466 pengendara.

3. Tidak mengenakan helm: 293 pengendara.

4. Lawan arah: 3 pengendara.

5. Melebihi kapasitas kendaraan: 11 pengendara.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/14/10441841/517-pengendara-motor-terobos-lampu-merah-di-pertigaan-pondok-kelapa-pak

Terkini Lainnya

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke