Salin Artikel

Bukan Polisi, Arus Lalin di Pertigaan Pondok Kelapa Diatur "Pak Ogah"

Inilah mengapa terjadi hingga 1.344 pelanggaran aturan lalu lintas berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, pukul 07.00-08.00 WIB.

Arus lalu lintas yang semrawut pada jam berangkat kerja itu justru dijaga dan diatur oleh seorang "Pak Ogah".

Pria paruh baya itu berjaga di tengah-tengah pertigaan. Ia dengan sigap mengatur lalu lintas, meski beberapa kali hampir terserempet atau tertabrak pengendara motor.

Dari 517 pengendara yang nekat menerobos lampu merah, mayoritas berasal dari arah Cawang, Jakarta Timur, ke Bekasi, dan dari arah Bekasi ke Pondok Kelapa.

Para pengendara dari dua arah itu sering diomeli Pak Ogah. Tidak jarang, ia meneriakkan "Woy! Lampu merah!" dan "Woy!" kepada pelanggar.

Namun, para pengendara tetap cuek. Menengok ke arah Pak Ogah pun tidak.

Sempat asal mengatur

Kehadiran Pak Ogah cukup membantu mengatasi semrawutnya arus lalu lintas di sana.

Namun, beberapa kali ia melakukan pengaturan secara asal, tanpa memerhatikan enam lampu lalu lintas yang ada di pertigaan itu.

Pengamatan di lokasi, ia cukup sering mengarahkan pengendara ke arah lain saat meski masih lampu merah.

Sebagai contoh, pengendara dari arah Bekasi menuju Pondok Kelapa diarahkan untuk melintas ke sana.

Padahal, lampu lalu lintas dari arah Bekasi sedang merah. Sementara lampu lalu lintas dari arah Pondok Kelapa sedang hijau.

Pada saat itu, memang tidak ada pengendara dari arah Pondok Kelapa.

Namun, saat para pengendara dari arah Bekasi melintas ke sana, ada beberapa pengendara dari arah Pondok Kelapa hendak menuju ke arah Cawang.

Walhasil, mereka tidak bisa melintas walaupun sedang lampu hijau. Jalur yang semestinya bisa dilalui terhalang pengendara dari arah Bekasi ke Pondok Kelapa.

Hal serupa juga dilakukan oleh Pak Ogah pada pengendara dari arah Pondok Kelapa ke Cawang.

Akibatnya, mereka menghalangi kendaraan dari arah Bekasi menuju Pondok Kelapa meski lampu sedang hijau.

Berdasarkan pengamatan selama satu jam, Pak Ogah melakukannya berdasarkan jumlah kendaraan yang menumpuk dan situasi jalur yang hendak dilalui oleh mereka.

Meski begitu, ia sering mengatur arus lalu lintas berdasarkan lampu lalu lintas di pertigaan Pondok Kelapa.

Berikut ini rincian pelanggaran yang terjadi di pertigaan Pondok Kelapa pada pukul 07.00-08.00 WIB:

1. Menerobos lampu merah: 571 pengendara.

2. Melewati garis putih: 466 pengendara.

3. Tidak mengenakan helm: 293 pengendara.

4. Lawan arah: 3 pengendara.

5. Melebihi kapasitas kendaraan: 11 pengendara.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/14/11181141/bukan-polisi-arus-lalin-di-pertigaan-pondok-kelapa-diatur-pak-ogah

Terkini Lainnya

FA Nekat Bunuh Pamannya Sendiri di Pamulang karena Sakit Hati Sering Dimarahi

FA Nekat Bunuh Pamannya Sendiri di Pamulang karena Sakit Hati Sering Dimarahi

Megapolitan
Minta Penertiban Juru Parkir Liar Dilakukan secara Manusiawi, Heru Budi: Jangan Sampai Meresahkan Masyarakat

Minta Penertiban Juru Parkir Liar Dilakukan secara Manusiawi, Heru Budi: Jangan Sampai Meresahkan Masyarakat

Megapolitan
Tabrak Separator 'Busway' di Buncit, Pengemudi: Ngantuk Habis Antar Katering ke MK

Tabrak Separator "Busway" di Buncit, Pengemudi: Ngantuk Habis Antar Katering ke MK

Megapolitan
Pemkot Depok Janji Usut Tuntas Insiden Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang

Pemkot Depok Janji Usut Tuntas Insiden Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang

Megapolitan
Dibawa ke Pamulang untuk Kerja, FA Malah Tega Bunuh Pamannya

Dibawa ke Pamulang untuk Kerja, FA Malah Tega Bunuh Pamannya

Megapolitan
Dishub DKI Bentuk Tim Gabungan untuk Tertibkan Parkir Liar

Dishub DKI Bentuk Tim Gabungan untuk Tertibkan Parkir Liar

Megapolitan
Pegawai Minimarket di Palmerah Akui Banyak Pelanggan yang Protes karena Bayar Parkir

Pegawai Minimarket di Palmerah Akui Banyak Pelanggan yang Protes karena Bayar Parkir

Megapolitan
Dituduh Sering Tebar Ranjau, Tukang Tambal Ban di MT Haryono Diusir Warga

Dituduh Sering Tebar Ranjau, Tukang Tambal Ban di MT Haryono Diusir Warga

Megapolitan
Lalu Lintas di Buncit Sempat Macet Imbas Mobil Tabrak Separator 'Busway'

Lalu Lintas di Buncit Sempat Macet Imbas Mobil Tabrak Separator "Busway"

Megapolitan
Polisi Tangkap Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor

Polisi Tangkap Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor

Megapolitan
Oknum Jukir Liar Getok Harga Rp 150.000 di Masjid Istiqlal, Kadishub: Sudah Ditindak Polisi

Oknum Jukir Liar Getok Harga Rp 150.000 di Masjid Istiqlal, Kadishub: Sudah Ditindak Polisi

Megapolitan
Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Buang Jasad Korban Pakai Motor

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Buang Jasad Korban Pakai Motor

Megapolitan
Dari Lima Orang, Hanya Dharma Pongrekun yang Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen

Dari Lima Orang, Hanya Dharma Pongrekun yang Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh Pakai Golok di Warungnya

Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh Pakai Golok di Warungnya

Megapolitan
KPU DKI: Poempida Hidayatullah Sempat Minta Akses Silon Cagub Independen

KPU DKI: Poempida Hidayatullah Sempat Minta Akses Silon Cagub Independen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke