Salin Artikel

Alasan Pengendara Motor Langgar Aturan Lalu Lintas: Terburu-buru Dikejar Waktu

BEKASI, KOMPAS.com - Para pengendara sepeda motor di Bekasi mengaku sering melanggar aturan lalu lintas karena terburu-buru dikejar waktu.

Karyawan swasta asal Rawalumbu, Umar (28) mengatakan, ia pernah melanggar lalu lintas, di antaranya melawan arus dan menerobos lampu merah.

"Paling terpaksa langgar (lalu lintas) itu kalau lagi terburu-buru, itu juga tetap lihat-lihat situasi di jalan, kalau ramai sih enggak berani juga terobos atau lawan arus," ujar Umar kepada Kompas.com, Rabu (15/11/2023).

Umar menuturkan, kebiasaan melanggar lalu lintas itu hanya dilakukannya saat dikejar waktu atau ada urusan penting.

"Paling kalau lagi terburu-buru ke kantor atau ke suatu tempat ada urusan penting," imbuh dia.

Alasan yang sama juga diungkapkan Uci (31), karyawan swasta yang tinggal di Harapan Mulya.

"Saya pernah enggak pakai helm, terobos lampu merah sama lawan arah. Paling sering lawan arah, tapi di tempat yang enggak dijaga polisi," kata Uci.

Meski begitu, Uci tetap berhati-hati saat lawan arus. Ketika kondisi jalanan sepi, ia baru berani menerobos.

"Kalau soal lawan arah, karena jauh banget jarak puteran balik legalnya. Jadi milih jalur cepat karena buru-buru," ujarnya.

Pengendara lain, Andreas (29) juga memberi alasan yang sama. Ia bahkan mengaku hampir semua aturan lalu lintas pernah dilanggar.

"Kayaknya hampir semua pernah saya langgar. Terobos lampu merah sampai putar balik bukan di U-Turn, enggak bawa surat kendaraan, main ponsel sambil nyetir," imbuhnya.

Hal tersebut dilakukan pria yang tinggal di Tambun, Kabupaten Bekasi itu karena dikejar waktu untuk sampai tempat tujuan.

"Misalnya lihat ponsel, itu kan kalau berhenti dulu di pinggir jalan malah buang-buang waktu. Kalau mau dihapain (maps) susah juga, jadi ribet gitu," paparnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/15/17205991/alasan-pengendara-motor-langgar-aturan-lalu-lintas-terburu-buru-dikejar

Terkini Lainnya

Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Disebut Tembus Rp 11 Juta

Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Disebut Tembus Rp 11 Juta

Megapolitan
Para Jukir Lansia Minimarket Itu Diputus Rezekinya...

Para Jukir Lansia Minimarket Itu Diputus Rezekinya...

Megapolitan
Penerimaan Mahasiswa STIP Dimoratorium, Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Dilanjutkan

Penerimaan Mahasiswa STIP Dimoratorium, Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Dilanjutkan

Megapolitan
Muncul Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Pelajar SMK Lingga Kencana

Muncul Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Pelajar SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Seleksi Mahasiswa Baru STIP Ditunda, Calon Taruna: Jangan Sampai Pak Menteri Hancurkan Mimpi Kami

Seleksi Mahasiswa Baru STIP Ditunda, Calon Taruna: Jangan Sampai Pak Menteri Hancurkan Mimpi Kami

Megapolitan
Orangtua Calon Taruna Minta Kemenhub Tinjau Ulang Moratorium Seleksi Mahasiswa Baru

Orangtua Calon Taruna Minta Kemenhub Tinjau Ulang Moratorium Seleksi Mahasiswa Baru

Megapolitan
436 Mahasiswa Baru Terancam Gagal Masuk STIP Imbas Kasus Penganiayaan Taruna hingga Tewas

436 Mahasiswa Baru Terancam Gagal Masuk STIP Imbas Kasus Penganiayaan Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
“Kalau Belum Punya Istri dan Anak, Saya Juga Enggak Mau Jadi Jukir Liar Minimarket”

“Kalau Belum Punya Istri dan Anak, Saya Juga Enggak Mau Jadi Jukir Liar Minimarket”

Megapolitan
Ratusan Miliar Rupiah Uang Parkir Liar di Jakarta Diduga Mengalir ke Ormas hingga Oknum Aparat

Ratusan Miliar Rupiah Uang Parkir Liar di Jakarta Diduga Mengalir ke Ormas hingga Oknum Aparat

Megapolitan
Pejabat Kemenhub Dilaporkan Istrinya ke Polisi atas Dugaan Penistaan Agama

Pejabat Kemenhub Dilaporkan Istrinya ke Polisi atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Protes Jukir Liar Minimarket Saat Ditertibkan | Pengakuan Jukir Uang Parkir Masuk Kas RT dan Ormas

[POPULER JABODETABEK] Protes Jukir Liar Minimarket Saat Ditertibkan | Pengakuan Jukir Uang Parkir Masuk Kas RT dan Ormas

Megapolitan
Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke