Salin Artikel

Satu Anak Trauma, KPAD Akan Asesmen Teman Bermain Siswa yang Tewas karena Main Kuda Tomprok

BEKASI, KOMPAS.com - Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi berencana melakukan asesmen terhadap teman-teman MA (13), siswa SMP Negeri 7 Kota Bekasi yang meninggal dunia saat bermain "kuda tomprok".

"Kami coba koordinasi pada sekolah, nanti kami bikin satu moment assessment. Kami akan melihat anak-anak yang hari itu bermain," kata Wakil Ketua KPAD Kota Bekasi, Novrian saat ditemui di SMP 7 Kota Bekasi, Bekasi Selatan, Senin (20/11/2023).

Asesmen ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana kondisi psikologis teman-teman MA yang ada pada saat peristiwa nahas itu terjadi.

Novrian menyebut, ada satu teman MA yang diduga mengalami trauma.

"Kami dapat informasi ada satu anak yang mengalami trauma ketika melihat kejadian tersebut, dia melihat temannya tergeletak dan meninggal dunia," imbuhnya.

Novrian mengatakan, asesmen bakal dilakukan pada Rabu (22/11/2023). Psikolog dari KPAD dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bekasi juga akan dilibatkan.

"Kami minta ruangan khusus sama pihak sekolah untuk bikin satu ruangan di mana kami akan bikin grup pendampingan anak to anak atau juga nanti pendekatan-pendekatan kelompok," tuturnya.

Asesmen itu juga akan dijadikan kesempatan untuk mengedukasi anak-anak mengenai risiko di balik permainan yang mereka lakukan. 

Edukasi itu juga akan menyasar pada orangtua siswa terkait. KPAD akan memberikan edukasi untuk orangtua agar ikut mengawasi permainan anak.

"Edukasi bukan hanya pada siswa saja tapi juga pada orangtua. Orangtua bisa memberikan pemahaman dan pengertian," kata dia.

Diketahui, keluarga MA telah mengikhlaskan kepergian MA. Mereka menganggap peristiwa ini sebagai musibah.

Saat kejadian, MA sedang mendapat giliran menjadi "kuda". Kelompok yang menjadi kuda akan ditiban oleh orang yang mendapat giliran menjadi penunggang.

Di tengah permainan, korban yang saat itu berada di urutan tiga ketika menjadi kuda kemudian terjatuh.

"Saat di TKP korban pingsan, mulutnya keluar busa. Korban dilarikan ke rumah sakit Primaya Bekasi Selatan," ucap Kapolsek Bekasi Selatan Kompol Jupriono, Minggu.

Dalam penelusuran polisi, korban diketahui mengalami cedera berat di bagian kepala belakang.

MA sendiri saat ini sudah dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Padurenan, Kota Bekasi, Sabtu (18/11/2023).

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/20/21430471/satu-anak-trauma-kpad-akan-asesmen-teman-bermain-siswa-yang-tewas-karena

Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke