Salin Artikel

Tak Ingin Tragedi 2019 Terulang, Eks Anggota PPK Cipayung Berharap Petugas Pemilu 2024 Diperbanyak

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga RT 08/RW 12 Kelurahan Cipayung bernama Bachtiarudin Alam (26) berharap lebih banyak petugas dikerahkan untuk penyelenggaraan Pemilu Umum (Pemilu) 2024.

Petugas yang dimaksud adalah kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS), panitia pemungutan suara (PPS), dan panitia pemilihan kecamatan (PPK).

Harapan pria yang akrab disapa Baba itu muncul setelah dia mengalami sendiri bagaimana lelahnya menjadi petugas PPK di Pemilu 2019.

“Belum lagi teman-teman petugas di daerah yang ada surat suara DPRD Kabupaten/Kota, itu bebannya sangat berat. Jadi kan ini sudah terlanjur pengin ada Pemilu serentak lagi di 2024, ya diperbanyak petugasnya,” kata Baba saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu (5/12/2023).

Kalau pun tidak mempunyai anggaran, menurut Baba, beban pekerjaan para petugas harusnya dikurangi untuk menghindari korban tewas dan sakit akibat kelelahan pada Pemilu 2019.

“Apalagi Pemilu 2024 ini serentak juga, itu pasti sangat berat, saya sudah mengalaminya. Kenapa harus tetap serentak? Kenapa tidak melihat dari pengalaman di 2019? Saat dibarengi dengan pemilihan legislatif, itu sangat berat,” ucap Baba.

Kendati demikian, Baba tidak ingin kembali menjadi petugas PPK. Bayang-bayang lelahnya bekerja selama enam bulan menjadi momok baginya.

“Gejala tipes, punggung pegal, demam, sakit semua. Pas bangun tidur, saya kayak enggak bisa bangun gitu, napas sesak. Karena mungkin faktor saya yang selalu begadang, tidur kurang beberapa waktu terakhir itu,” imbuh Baba.

Baba bertugas sebagai anggota PPK Cipayung selama enam bulan setelah mengikuti proses seleksi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Timur.

Selama enam bulan menjadi anggota PPK Cipayung, Baba menerima gaji pokok senilai Rp 1,5 juta setiap bulannya.

Angka tersebut belum termasuk uang dinas ketika ada bimbingan teknis (Bimtek) atau pelatihan.

Dalam periode waktu tersebut, Baba kerap kali bekerja lebih dari 12 jam dan bahkan menginap di kantor Kecamatan Cipayung. Apalagi, menjelang hari pencoblosan.

Sementara pada hari pencoblosan, 17 April 2019, Baba baru bisa pulang ke rumah keesokan harinya karena saking padatnya kegiatan dan lamanya proses kegiatan penghitungan.

“Saya menginap di GOR Cipayung, baru balik ke rumah besok maghrib. Ya karena kami menunggu kotak suara, banyak TPS yang baru mengembalikan kotak suara sampai pukul 03.00 WIB dini hari,” ungkap dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/12/05/17555861/tak-ingin-tragedi-2019-terulang-eks-anggota-ppk-cipayung-berharap-petugas

Terkini Lainnya

 Mayat Terbungkus Kain Ditemukan di Pamulang, Tangsel

Mayat Terbungkus Kain Ditemukan di Pamulang, Tangsel

Megapolitan
Polresta Bogor Tangkap 6 Pelaku Tawuran, Dua Orang Positif Narkoba

Polresta Bogor Tangkap 6 Pelaku Tawuran, Dua Orang Positif Narkoba

Megapolitan
Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Megapolitan
Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Megapolitan
Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke