Salin Artikel

Kronologi 4 Anak Ditemukan Tewas di Jagakarsa, Berawal dari Adanya Bau Busuk

Ketua RT setempat bernama Yakub mengatakan, penemuan keempat anak yang tewas itu bermula dari adanya bau busuk yang menyebar ke rumah tetangga korban.

"Tadi pagi-pagi (Rabu 6 Desember) adik saya dia ke rumah bilang 'Pak ini saya di rumah kebauan enggak bisa makan'. Saya cari-cari (baunya) ternyata dari rumah ini (rumah korban) karena ada lalat masuk dari lobang-lobang WC," ungkap Yakub dikutip dari YouTube Kompas TV, Kamis (7/12/2023).

Karena sumber bau busuk ditemukan, Yakub lantas mencari kunci rumah kontrakan yang ditempati para korban ke pemiliknya.

Namun, si pemilik kontrakan ternyata tidak memiliki kunci serep sampai akhirnya Yakub memanggil paman korban.

"Akhirnya saya panggil adik keluarga ini (adik dari ibu korban), saya panggil datenglah adiknya dua orang, tetap enggak bisa dibuka tuh (pintu)," kata Yakub.

"Saya panggil tukang kunci baru bisa kebuka jam 15.00 atau 16.00 WIB, dia yang masuk ke dalam rumah. Dilihat udah ada korban tergeletak, empat orang anak di kamar, bapaknya di kamar mandi," sambung Yakub.

Lebih lanjut, Yakub menyampaikan bahwa keempat anak yang tewas memang sudah tidak terlihat sejak Minggu (3/12/2023).

"Dari Minggu enggak kelihatan. Biasanya anak-anak main di luar," tutur Yakub.

Sebelumnya diberitakan, empat bocah ditemukan tewas di salah satu kamar sebuah rumah kontrakan di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro mengatakan, keempat bocah itu diduga dihabisi oleh orangtuanya sendiri.

“Masih dalam penyelidikan. Yang jelas orangtua ini, yang diduga sebagai pelaku, hendak bunuh diri juga. Tapi masih selamat,” ungkap Bintoro

Meski begitu, polisi masih terus menyelidiki penyebab kematian empat bocah tersebut.

“Dugaan tewas masih dalam penyelidikan. Masih kami cek dulu semua,” imbuh dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/12/07/12472521/kronologi-4-anak-ditemukan-tewas-di-jagakarsa-berawal-dari-adanya-bau

Terkini Lainnya

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Megapolitan
Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Megapolitan
KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Megapolitan
KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Megapolitan
Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim 'Selamatkan' 830.000 Jiwa

Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim "Selamatkan" 830.000 Jiwa

Megapolitan
Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Megapolitan
Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Megapolitan
Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke