Salin Artikel

Pemilik Bengkel di Bogor Diduga Dianiaya Tetangga yang Kesal Jalannya Dihalangi Mobil

BOGOR, KOMPAS.com - HSN (75), lansia pemilik bengkel di Tajurhalang, Bogor, Jawa Barat diduga dianiaya tetangganya.

Sebab, tetangganya merasa kesal karena jalannya terhalang mobil pengunjung bengkel yang sedang memompa ban.

Lokasi bengkel HSN berada di pinggir jalan. Anak korban, Junaedi (36) mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Jumat (1/12/2023).

"Memang agak menghalangi gang dia (pelaku) keluar. Mompa seberapa lama sih? Kalau pun salah, mungkin dia sudah negur juga. Namanya juga usaha, mompa pasti di depan (bengkel) lah," kata Junaedi saat dihubungi wartawan, Rabu (13/12/2023).

Sebelumnya, kata Junaedi, terduga pelaku memang sudah sering cekcok dengan ayahnya sejak dua bulan lalu. Salah satunya karena mesin pompa air milik HSN dianggap menghalangi jalan.

Kemudian, HSN mengalah dengan menaruh mesin pompa ke dalam rumah.

"Beberapa kali cekcok, cuma mulut saja. Yah orangtua sih ngalah terus. Mesin air di luar pindahin ke dalam," ujar dia.

Sementara saat kejadian berlangsung pada awal Desember, terduga pelaku sedang membawa anaknya keluar. Ia merasa jalannya terhalangi mobil pengunjung bengkel.

"Dia (pelaku) merasa kehalangan, dia bilang balik lagi. Sekitar 45 menitan, balik lagi ternyata cekcok mulut sebentar, kata saksi," ujar Junaedi.

Saksi  menyaksikan HSN dipukul hingga berdarah di pelipis. Korban lalu dibawa ke rumah sakit dan mendapat jahitan.

"Di Polres diterima, dibikin laporan, langsung visum di RS Bhayangkara Brimob, Kelapa Dua. Hasilnya barusan bisa diwakilkan, resersenya nelepon hari ini," tutur Junaedi.

Beberapa hari yang lalu, kata dia, Ketua RT setempat sudah mencoba memediasi antara korban dan terduga pelaku.

Namun, keluarga HSN belum memutuskan jalan damai karena ingin memberi efek jera kepada terduga pelaku.

"Cuma saya belum memutuskan jalan damai, karena saya ingin keadilan. Seadil-adilnya untuk memberikan efek jera buat pelaku. Karena pelaku ini tidak merasa memukul," ujar dia.

Akibat penganiayaan itu, mata HSN menjadi buram karena mendapat empat luka jahitan di pelipis. Ditambah lagi pendengaran HSN menjadi kurang dan mengalami trauma.

Saat dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Tajurhalang Iptu Tamar Bekti mengatakan, Reskrim Polres Metro Depok sudah memproses kasus tersebut.

Pihaknya sedang menunggu hasil visum korban HSN.

"Kata Kanit Krimum Polres Metro Depok sudah proses, tinggal nunggu hasil visum," kata Tamar, Rabu.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/12/13/17562261/pemilik-bengkel-di-bogor-diduga-dianiaya-tetangga-yang-kesal-jalannya

Terkini Lainnya

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Megapolitan
Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa 'Debt Collector' yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Mulai 1 Juni 2024, Ada Ketentuan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api

Mulai 1 Juni 2024, Ada Ketentuan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api

Megapolitan
Pilkada Jakarta 2024: Menguji Eksistensi Masyarakat Jaringan

Pilkada Jakarta 2024: Menguji Eksistensi Masyarakat Jaringan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke