Salin Artikel

Perampok Minimarket di Bekasi Pakai Uang Curian untuk Foya-foya

BEKASI, KOMPAS.com - Empat perampok minimarket di Bekasi, R (24), IJ (36), AF (32), dan D (19), mengaku menggunakan uang hasil curian untuk foya-foya.

"Background (latar belakang) mereka itu pengangguran. (Hasil) aksi pencurian untuk foya-foya dan kebutuhan sehari-hari," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota Kompol Muhammad Firdaus saat konferensi pers di kantornya, Senin (18/12/2023).

Firdaus menuturkan, selain uang tunai yang diambil, empat tersangka juga menggasak puluhan bungkus rokok berbagai merek.

"Ada (rokok) yang dijual (kembali), ada yang dipergunakan untuk sehari-hari," tuturnya.

Setiap kali beraksi, R, D, IJ dan AF tidak selalu mendapat keseluruhan uang yang tersimpan di dalam brankas.

"Seperti contoh di TKP Alfamrt Dewi Sartika, mereka mendapat uang Rp 1,8 juta dari kasir," ungkap Firdaus.

Keempat pelaku tak berhasil mencuri uang dari brankas karena adanya perlawanan dari karyawan di minimarket tersebut.

"Karyawan tersebut melawan pelaku hingga mengalami luka bacok, kebetulan yang membacok itu pelaku V (DPO)," imbuhnya.

Adapun dari empat tersangka, dua lainnya, yakni V dan M masih dalam pengejaran polisi.

Sebelumnya, perampokan terjadi minimarket Alfamart berbagai tempat. Terbaru di Jalan Kalibaru Timur, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, Selasa (5/12/2023) lalu.

Kemudian, perampokan terparah terjadi di di Jalan Dewi Sartika, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Minggu (26/11/2023) pukul 03.00 WIB.

Peristiwa itu mengakibatkan satu karyawan minimarket, ME (25), mengalami luka parah terkena sabetan celurit.

Keempat tersangka termasuk V dan M merupakan dalang di balik peristiwa perampokan yang meresahkan warga Bekasi itu.

Akibat perbuatan mereka, keempatnya dikenakan Pasal 365 KUHP dengan ancaman pidana paling lama 12 tahun penjara.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/12/19/09284221/perampok-minimarket-di-bekasi-pakai-uang-curian-untuk-foya-foya

Terkini Lainnya

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke