Salin Artikel

Diduga Maling Nekat Masuk Rumah Warga saat Toko Bangunan Terbakar di Kramatjati

JAKARTA, KOMPAS.com - Orang tak dikenal yang diduga maling memanfaatkan momen kebakaran yang melanda toko bahan bangunan di Jalan Gardu, Balekambang, Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa (2/1/2024) pagi.

Warga bernama Ale (54) mengatakan, ada orang tak dikenal nekat masuk rumah warga, diduga untuk mencuri.

"Dia ngakunya tinggal di rumah itu dan mau selamatkan surat-surat. Saya tanya, 'anggota keluarga bukan?'. Dia jawab bukan. Langsung saya tarik keluar," ungkap Ale di lokasi, Selasa.

Ale adalah penjual bensin eceran tepat di sebelah kanan toko bahan bangunan yang terbakar.

Ia sudah menetap cukup lama di Jalan Gardu, sehingga mengenali dan akrab dengan warga di sepanjang jalan itu.

Bahkan, Ale juga kenal dengan keluarga yang tinggal di rumah yang dimasuki orang asingtersebut.

Keluarga di rumah itu juga tidak mengenali maling yang memasuki rumah mereka.

"Saya sudah curiga banget, gelagatnya mencurigakan. Dia bukan warga sini, tapi ngakunya penjual bensin. Mukanya asing. Kalau orang sini pada saling kenal semua," kata Ale.

Oleh karena itu, ia mengikuti maling yang menyelinap di antara warga yang sibuk membantu petugas Sudin Gulkarmat Jakarta Timur memadamkan api.

Sebelum maling masuk lebih jauh ke dalam rumah warga, Ale langsung menanyakan maksud dan identitas pelaku.

Karena orang itu menunjukkan gelagat yang mencurigakan dan mengaku bukan keluarga pemilik rumah, Ale langsung menarik keluar maling tersebut.

"Dia jalan kaki, berdua sama perempuan. Mereka manfaatin situasi orang-orang pada madamin api. Yang perempuan berhasil kabur," ungkap Ale.

Sementara itu, pelaku diamankan oleh polisi yang berada di lokasi dan digiring ke Polsek Kramatjati.

"Katanya dia tinggal di Depok, tapi orang asli Palembang. Dia langsung dibawa ke Polsek Kramatjati. Kalau enggak, bisa habis dia di sini (diamuk warga)," tutur Ale.

Sebelumnya, toko bahan bangunan di Balekambang terbakar oleh api yang muncul dari kamar karyawan.

Diduga, penyebabnya adalah korsleting di kamar lantai dua yang hanya digunakan sebagai tempat istirahat para karyawan.

Pada saat kejadian, enam karyawan toko bahan bangunan sedang berada di luar untuk bekerja. Mereka melihat api sudah dalam keadaan besar di kamar tersebut.

Api merambat ke seluruh ruangan di lantai satu dengan cepat karena lantai satu toko adalah tempat untuk menaruh bahan-bahan bangunan.

Sementara dak lantai dua terbuat dari kayu, dan ruangan lainnya adalah tempat penyimpanan barang.

Imbas kebakaran, toko bahan bangunan tersebut mengalami kerugian sekitar Rp 500 juta.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/01/02/15142961/diduga-maling-nekat-masuk-rumah-warga-saat-toko-bangunan-terbakar-di

Terkini Lainnya

Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Megapolitan
Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Megapolitan
2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

Megapolitan
Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Megapolitan
Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Megapolitan
Gugat Kenaikan Pangkat Prabowo, LBH Jakarta: Rawan Konflik Kepentingan

Gugat Kenaikan Pangkat Prabowo, LBH Jakarta: Rawan Konflik Kepentingan

Megapolitan
Soal Dugaan Mayat Dalam Toren Terkait Penggerebekan Kasus Narkoba, Polisi: Fokus Identifikasi Dulu

Soal Dugaan Mayat Dalam Toren Terkait Penggerebekan Kasus Narkoba, Polisi: Fokus Identifikasi Dulu

Megapolitan
Ponsel Pria Dalam Toren di Pondok Aren Hilang, tetapi Masih Aktif

Ponsel Pria Dalam Toren di Pondok Aren Hilang, tetapi Masih Aktif

Megapolitan
Satu Pelajar Kritis Usai Terlibat Tawuran di Bekasi

Satu Pelajar Kritis Usai Terlibat Tawuran di Bekasi

Megapolitan
Sindikat Curanmor di Palmerah Bobol 4 Motor Tiap Semalam Selama Tiga Bulan

Sindikat Curanmor di Palmerah Bobol 4 Motor Tiap Semalam Selama Tiga Bulan

Megapolitan
Agenda Pemeriksaan SYL dalam Kasus Firli Besok Terhalang Jadwal Sidang

Agenda Pemeriksaan SYL dalam Kasus Firli Besok Terhalang Jadwal Sidang

Megapolitan
Jalan Terjal Ahok Maju Pilkada Jakarta 2024, Pernah Kalah Pilkada DKI 2017 dan Calon Lawan yang Kuat

Jalan Terjal Ahok Maju Pilkada Jakarta 2024, Pernah Kalah Pilkada DKI 2017 dan Calon Lawan yang Kuat

Megapolitan
Warga Koja Gerebek Pengedar Narkoba yang Lagi 'Nyabu' di Kontrakannya

Warga Koja Gerebek Pengedar Narkoba yang Lagi "Nyabu" di Kontrakannya

Megapolitan
Petugas Gabungan Tertibkan APK Bakal Calon Wali Kota Bogor

Petugas Gabungan Tertibkan APK Bakal Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke