Ridwan tahu betul karena dia setiap hari melintasi Jalan Yos Sudarso untuk berangkat kerja.
“Saya sudah hampir satu tahun lewat sini mulu buat berangkat kerja. Tapi, ya kondisinya memang bergelombang sampai sekarang,” ungkap Ridwan saat ditemui Kompas.com, Senin (8/1/2024).
Ridwan dan seorang pengemudi ojek online bernama Rusli (37) menganggap kondisi bergelombang di Jalan Yos Sudarso sangat membahayakan pengguna jalan.
Oleh karena itu, ia mengharapkan agar Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara segera memperbaiki Jalan Yos Sudarso.
“Berbahaya. Apalagi kan bergelombangnya enggak cuma 100 meter doang kan ini. Yang kasihan yang setiap hari lewat sini, saya kan kebetulan lewat saja. Sama yang suspensi motornya sudah enggak berfungsi dengan normal,” ucap Rusli.
Berdasarkan pengalaman Kompas.com pada Senin (8/1/2024), kondisi bergelombang mulai terasa saat melintas di depan gedung PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk hingga akhirnya hendak menaiki jembatan layang.
Kendati demikian, kondisi bergelombang di Jalan Yos Sudarso yang diperkirakan sepanjang 800 meter itu hanya berada di bagian kanan jalan.
Ketika melintas Jalan Yos Sudarso yang berada di samping pintu masuk Gerbang Tol Sunter itu, motor terasa bergetar dan shockbreaker terasa naik turun.
Oleh karena itu, tidak sedikit pengendara motor yang melintas di Jalan Yos Sudarso merasa ‘ajrut-ajrutan’ seperti naik odong-odong sehingga harus menahan keseimbangannya.
Meski begitu, Jalan Yos Sudarso terlihat mulus. Tidak ada lubang yang menganga lebar.
Hanya saja, ada dua penutup lubang saluran air di bagian kanan dan kiri Jalan Yos Sudarso yang memiliki perbedaan ketinggian.
Terlebih, terdapat sejumlah road stud atau paku jalan atau mata kucing yang terpasang di tengah-tengah sepanjang Jalan Yos Sudarso.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/01/08/13362321/jalan-yos-sudarso-bergelombang-pengendara-hampir-satu-tahun-lewat-sini