Salin Artikel

Keteledoran Penyaluran Bansos di Tangsel, Barang-barang Kedaluwarsa Dibagikan untuk Korban Banjir

JAKARTA, KOMPAS.com - Paket bantuan sosial untuk korban banjir di Tangerang Selatan menjadi sorotan karena ternyata isinya adalah barang-barang kedaluwarsa. 

Dinas Sosial Tangsel mulanya memberikan sembilan paket itu untuk korban banjir di perumahan daerah Ciputat dan Pamulang pada awal Januari. 

Paket bansos itu dikemas dalam tas berwarna merah dan putih. Pada bagian depan, terdapat tulisan "Family Kit". Selain itu juga terdapat tulisan "Bantuan Kementerian Sosial RI 2020" dan hastag #Kemensoshadir pada tas bansos itu.

Namun, perlengkapan bayi yaitu sampo dan minyak telon yang ada di dalam tas itu ternyata telah melewati tanggal batas penggunaannya alias sudah kedaluwarsa.

Duduk perkara

Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) Dinsos Tangsel Yasir Arafat menjelaskan, pemberian bansos itu merupakan reaksi cepat Dinsos saat mengetahui ada permukiman yang terendam banjir.

"Karena memang kita respons cepat. Itu (paket bansos) segera disuruh naikkan. Setelah dibawa, dilihat mana yang dibutuhkan, itu nanti kita turunkan," kata Yasir, Selasa (9/1/2024).

Namun Dinsos Tangsel juga mengaku tidak mengecek masa berlaku setiap produk bantuan sebelum paket bansos itu didistribusikan kepada warga.

"Kita kan memang tak melakukan pendataan masa berlaku semua produk," ucap Yasir.

Tak lama paket bansos didistribusikan, warga penerima bantuan itu menyadari adanya beberapa jenis produk berupa peralatan bayi sudah kedaluwarsa.

"Mungkin seperti dalam pikiran, ketika melihat tas tahun 2020 tentu bertanya-tanya dong. Jadi mereka mengecek. Langsung dilaporkan ke RT," ucap Yasir.

Yasir menjelaskan, tahun yang tertulis pada tas paket bansos itu merupakan waktu pengadaan. Namun, paket bansos tak disimpan Dinsos Tangsel pada tahun itu.

"Dinsos Tangsel itu tidak menyetok atau pun menyimpan bantuan sosial itu dari tahun 2020, tapi 2022. Kalau tahun itu adalah tahun pengadaan dari Kemensos. Monggo (silakan) ditanyakan ke Kemensos soal itu," ucap Yasir.

Tarik paket bansos

Yasir memastikan sejumlah jenis produk kebutuhan bayi yakni bedak, minyak telon dan sampo yang telah kedaluwarsa di dalam paket bansos belum digunakan warga penerima.

Jajaran Dinsos Tangsel kemudian menarik sejumlah jenis produk yang sudah tak layak pakai itu dan mengganti dengan barang-barang baru.

"Sudah. Sudah kami tarik paket bantuan yang itu. Sudah kami berikan barang yang baru," ucap Yasir.

Yasir menjelaskan kesembilan paket bantuan tersebut diberikan bersamaan dengan sembako untuk para korban banjir di dua wilayah di Tangsel.

Kini, setelah menarik dari korban banjir, Dinsos Tangsel pun sudah memusnahkan sejumlah jenis barang bantuan yang telah kedaluwarsa tersebut.

Pemusnahan paket kedaluwarsa dilakukan dengan cara menumpahkan seluruh isi barang itu agar tak digunakan warga.

"Setelah kejadian itu ya tidak ada lagi. Kita juga langsung selektif," ucap Yasir.

Sortir stok di gudang

Tidak hanya menarik paket bansos dari warga, jajaran Dinsos Tangsel juga langsung menyortir stok barang-barang yang ada di gudang.

"Kami juga langsung selektif. Kita juga sudah melakukan penyisiran dari barang barang stok yang ada di gudang kami," ujar Yasir.

Yasir mengatakan, stok paket bansos berisi peralatan mandi dan kebutuhan bayi dari Kementerian Sosial (Kemensos) itu tak banyak.

Sebab beberapa paket bansos dari Kemensos RI itu sebelumnya telah didistribusikan kepada korban bencana di Tangsel.

Namun pada waktu itu, sejumlah jenis barang yang ada di dalam paket bansos masih layak pakai.

"Tak banyak (stok paket bansos yang di gudang) sebenarnya. Karena stok barang itu juga sudah diserahkan sejak 2022," ucap Yasir.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/01/10/09301151/keteledoran-penyaluran-bansos-di-tangsel-barang-barang-kedaluwarsa

Terkini Lainnya

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Megapolitan
Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Megapolitan
Dharma Pongrekun Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen ke KPU Jakarta

Dharma Pongrekun Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen ke KPU Jakarta

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Megapolitan
Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Megapolitan
Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta 'Napak Reformasi' Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta "Napak Reformasi" Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Megapolitan
Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Megapolitan
Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke