“Biasanya yang beli pedagang-pedagang pecel lele. Dijualnya Rp 25.000 per kilogram, isinya sekitar 8-9 ekor,” kata Ketua RT 08 RW 06 Ali saat ditemui Kompas.com di lokasi budi daya, Rabu (10/1/2024).
Ketua RW 06 Zulharman menuturkan, total lele yang terjual sekitar 20-30 kilogram dalam seminggu. Artinya, pemasukan dalam seminggu bisa mencapai Rp 750.000.
“Dijual (promosinya) dari mulut ke mulut. Uang penghasilannya jadi kas buat pengelolaan ini,” ujar Zulharman.
Selain itu, warga setempat diperbolehkan mengambil lele di kolam tersebut untuk dimasak.
Menurut Ali, tidak ada kendala signifikan saat berjualan lele. Namun, dia memiliki pengalaman menarik saat pembeli merupakan ibu-ibu. Tawanya pecah saat menceritakan pengalamannya itu.
“Kalau yang beli ibu-ibu, kadang minta dibersihin, terus ikannya minta dibumbuin,” tutur Ali sambil tertawa.
Saat ditanya apakah dia menyanggupi permintaan itu, Ali menggeleng.
“Kalau bersihin kadang terima, cuma sekilo enggak apa-apa deh. Kalau banyak lumayan juga. Terus, kalau minta dibumbuin dulu juga enggak bisa,” kata dia tersenyum.
Pantauan Kompas.com di lokasi, area kolam lele dan nila itu tampak bersih dan terawat.
Saat Ali menebarkan pelet, lele-lele itu berebut untuk makan. Ukuran lele di kolam itu juga besar-besar.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/01/11/07171781/rw-06-karet-tengsin-budi-daya-lele-dan-nila-untuk-tambah-uang-kas-wilayah