Salin Artikel

Jalan Panjang Kebon Jeruk Ramai Spanduk Caleg yang Dipaku di Pohon

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak alat peraga kampanye (APK) berupa poster dan spanduk calon anggota legislatif yang dipasang di pohon sepanjang Jalan Panjang arah Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (16/1/2024).

Pengamatan Kompas.com di lokasi, kurang lebih ada 107 spanduk di sepanjang Jalan Panjang dari arah Kebayoran Lama hingga Kebon Jeruk.

Kebanyakan spanduk ini ditancapkan ke pohon dengan paku.

Tak sedikit spanduk yang diikat dengan kawat.

Selain itu, beberapa spanduk telihat robek dan jatuh ke trotoar.

Beberapa warga mengeluhkan APK yang dipasang di pohon, salah satunya Ghani (43).

Ghani sempat melihat orang yang memasang spanduk itu di pohon pada malam hari. Ia pun menegurnya.

"Saya tahu sih lagi musim kampanye. Tapi karena merusak lingkungan, saya tegur," ujar Ghani saat ditemui di Jalan Panjang, Selasa.

Pemasang APK di pohon itu pun pergi. Namun, spanduk itu terpasang kembali di pohon keesokan harinya.

"Ya paginya saya keluar, lihat lagi sudah terpasang. Enggak tahu orang yang sama atau beda," jelas Ghani.

Warga bernama Nur Khasanah (31) mengatakan, spanduk ini sangat mengganggu keindahan jalan.

"Ramai poster begini, pusing lihatnya," kata dia.

Bahkan, Khasanah tidak mengenal siapa caleg yang fotonya terpampang di poster itu.

"Saya aja enggak kenal caleg-nya, lebih baik kampanye blusukan aja," tutur dia.

Dihubungi terpisah, Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Jakarta Barat Abdul Roup mengatakan, APK yang dipasang di pohon ini tidak sesuai dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU).

APK yang menyalahi aturan bakal terkenal sanksi pelanggaran administrasi.

"Ada sanksi pelanggaran administrasi ya soal itu," kata Roup.

Ia mengatakan, Bawaslu juga sudah bergerak menertibkan APK yang membahayakan pengendara dan tidak estetik.

"Kami jalan bersama dengan Satpol PP dan Kesbangpol terutama dari sisi atribut yang membahayakan orang, dan dari segi etika dan estetika kurang pantas, kami lakukan penertiban," ucap dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/01/16/14111221/jalan-panjang-kebon-jeruk-ramai-spanduk-caleg-yang-dipaku-di-pohon

Terkini Lainnya

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke