Salin Artikel

Para Ibu di Pondok Labu Belajar Menu MPASI untuk Cegah Stunting, Diingatkan Beri Ikan pada Anak

JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan ibu-ibu di Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, mendapatkan penyuluhan menu Makanan Pendamping ASI (MPASI) untuk mencegah stunting, Rabu (24/1/2024).

Penyuluhan itu diselenggarakan oleh Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Selatan di Posyandu Anggur 2 dalam rangka Hari Gizi Nasional ke-64.

Pantauan Kompas.com di lokasi, penyuluhan dimulai dengan pengenalan jenis makanan yang baik dikonsumsi sebagai MPASI, salah satunya ikan.

Ikan dinilai mampu memenuhi gizi anak-anak sejak usia enam bulan.

“Ibu-ibu, ikan adalah salah satu makanan yang kaya protein. Jadi sangat penting diberikan kalau sudah masuk waktu MPASI,” ujar salah satu petugas Puskesmas Cilandak di lokasi.

Petugas itu kemudian menjelaskan secara rinci soal menu MPASI apa saja yang diperbolehkan untuk disajikan ke anak-anak dalam rentang usia enam bulan hingga lima tahun.

Untuk anak berusia 6-8 bulan, ibu-ibu dianjurkan untuk menyajikan makanan yang mudah dilumat.

Tekstur makanannya pun dibuat seperti bubur supaya anak tak tersedak.

Untuk usia 9-11 bulan, anak-anak sudah diperbolehkan memakan nasi dengan tekstur yang sedikit lebih keras.

Menu pendukungnya seperti ikan dan buncis juga sudah bisa disajikan dengan ukuran-ukuran kecil.

Untuk usia 12-23 bulan, anak-anak sudah boleh mengonsumsi nasi, sayur, dan ikan tanpa harus dipotong kecil.

“Kalau usia 2-5 tahun, sama seperti menu sebelumnya. Bedanya boleh langsung ditambah buah dan porsinya lebih banyak. Ukurannya pun boleh disajikan dalam ukuran besar,” tutur petugas tersebut.

Di lain sisi, jika tak ada ikan di dalam rumah, ibu-ibu yang memiliki balita bisa menggantinya dengan menu protein lainnya.

Menu pengganti yang bisa disajikan yakni, hati ayam, daging sapi, daging ayam, dan telur.

“Nanti tinggal disesuaikan untuk porsinya ya ibu-ibu, intinya menu ini adalah menu wajib untuk pendamping asi,” imbuh petugas tersebut.

Adapun, penyuluhan ini dilakukan karena masih ditemukan anak stunting di Kelurahan Pondok Labu.

Khusus di Posyandu Anggur 2, sebenarnya sudah tak ada anak stunting yang tercatat.

Hanya, masih ada bayi yang menderita gizi buruk.

“Terakhir, ada dua kasus stunting. Tapi alhamdulillah dua anak tersebut sudah dinyatakan sehat. Kini, tinggal satu anak yang derita gizi buruk karena penyakit penyerta, yakni TBC,” ujar salah satu kader posyandu bernama Yultifeni.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/01/24/15415651/para-ibu-di-pondok-labu-belajar-menu-mpasi-untuk-cegah-stunting

Terkini Lainnya

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke