Salin Artikel

Modus Baru Peredaran Narkoba, Polisi Ungkap Pembuatan Cokelat Ganja di Bogor

BOGOR, KOMPAS.com - Kepolisian Resor Bogor Kota menangkap empat orang berinisial NC (19), MI (19), DP (18), dan FS (21) yang nekat memproduksi cokelat yang dicampur dengan ganja.

Para pelaku memproduksi cokelat ganja tersebut di sebuah kontrakan di wilayah Bojonggede, Kabupaten Bogor.

Kepala Polresta Bogor Kota Komisaris Besar Bismo Teguh Prakoso mengatakan, kasus ini merupakan modus baru dalam peredaran narkoba.

Bismo pun mengingatkan kepada para orangtua untuk waspada terhadap anak-anaknya karena para pengedar mulai menemukan cara baru untuk menjual narkoba, salah satunya lewat cokelat ganja tersebut.

"Tersangka ini mencampur cokelat dengan ganja. Kita amankan barang bukti cokelat ganja yang diproduksi oleh mereka di kontrakannya seberat 173 gram," ucap Bismo, di Mapolresta Bogor Kota, Kamis (1/2/2024).

Bismo menambahkan, selain membuat cokelat ganja, mereka juga memproduksi tembakau sintetis.

Dari pengakuannya, sambung Bismo, mereka baru pertama kali memproduksi cokelat ganja. Namun, polisi masih terus mendalami keterangan para tersangka.

"Pengakuannya para tersangka ini juga baru satu minggu menyewa kontrakan di daerah Bojonggede," sebutnya.

Kepala Satuan Narkoba Polresta Bogor Kota Komisaris Polisi Eka Chandra menyampaikan, satu cokelat ganja yang memiliki berat sekitar lima gram itu dijual dengan harga Rp 100.000.

Eka menuturkan, transaksi penjualan cokelat ganja itu dipasarkan lewat media sosial maupun order via chat WhatsApp.

"Sasaran mereka itu kalangan remaja, di bawah umur 30 tahunan lah. Cokelat ini kan digemari anak-anak kan, makanya mereka memanfaatkan itu," imbuhnya.

"Kalau dulu kita kenal yang namanya dodol ganja, nah sekarang modus baru cokelat ganja," pungkasnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/02/01/20000911/modus-baru-peredaran-narkoba-polisi-ungkap-pembuatan-cokelat-ganja-di

Terkini Lainnya

Yayasan SMK Lingga Kencana Berikan Pendampingan Psikologis kepada Siswa Korban Kecelakaan

Yayasan SMK Lingga Kencana Berikan Pendampingan Psikologis kepada Siswa Korban Kecelakaan

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisir Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisir Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Megapolitan
Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke