Hal ini diketahui berdasarkan unggahan video yang dibagikan oleh pengguna kereta rel listrik (KRL) bernama Mega Utami (25) dalam akun X @pernebangroket.
Dalam video tersebut, pengunggah video memperlihatkan dirinya berjalan lalu turun menggunakan eskalator yang sudah kembali berfungsi.
"DAY 106 END (hari ke-106 berakhir) ," tulis akun tersebut dikutip Rabu.
Kembali mati
Beberapa jam setelah kembali menyala, eskalator tersebut justru mati lagi dan ditutup papan penanda yang menyebut "eskalator dalam perbaikan".
Pengamatan Kompas.com pukul 10.00 WIB, eskalator turun di sisi pintu masuk Jalan Perjuangan, Bekasi Timur, tak beroperasi.
Alhasil, penumpang yang baru keluar Stasiun Bekasi harus menapaki satu per satu anak tangga. Setidaknya terdapat 48 anak tangga yang harus dilalui.
Sejumlah penumpang yang membawa banyak barang, koper, dan tas ransel pun harus turun perlahan melalui tangga.
Untungnya, fasilitas lift prioritas berfungsi dengan baik. Pengguna yang termasuk penumpang prioritas lebih memilih untuk menggunakan lift.
Selama satu jam lebih Kompas.com menunggu, tidak ada tanda-tanda eskalator akan diperbaiki.
"Tadi lewat tangga biasa, capek sih, engap," kata Aurel (21) salah satu penumpang yang turun saat diwawancarai.
Aurel mengaku sudah selama enam bulan melihat eskalator tersebut mati. Padahal, Aurel berangkat kerja dengan menggunakan KRL.
Informasi soal eskalator yang kembali mati juga dikabarkan oleh akun X @pernebangroket.
"MATI LAGI WOE AN**G," tulis akun tersebut.
Kompas.com sudah meminta konfirmasi ke Humas Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) soal permasalahan ini.
Namun, belum ada balasan dari pihak DJKA sampai berita ini ditayangkan.
(Tim Redaksi: Firda Janati, Irfan Maullana)
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/02/07/16100011/ketika-eskalator-di-stasiun-bekasi-kembali-mati-setelah-sempat-berfungsi