Salin Artikel

Warga Malah Merasa Aneh Lihat Pagar Pemisah Jalan di Pondok Kopi Bebas Atribut Kampanye

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga bernama Halimah (55) merasa aneh dengan pagar pemisah Jalan I Gusti Ngurah Rai di Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur.

Sebab, tampilannya "terlalu" bersih bagi dirinya yang sudah terbiasa melihat pagar itu diramaikan alat peraga kampanye (APK).

"Ngelihat rapi begini jadi aneh sendiri karena sudah kebiasaan ngelihat pagarnya penuh spanduk sama bendera," tutur dia di lokasi, Senin (12/2/2024).

Halimah menerangkan, ia sudah terbiasa melihat spanduk dan bendera para peserta Pemilu 2024 untuk mengisi waktu luangnya sebagai pemilik toko kelontong tepi jalan.

"Biasanya ada hiburan kalau lagi jaga, hiburan-hiburan ngelihat spanduk sama bendera, daripada bengong pas jaga. Makanya jadi aneh sendiri sekarang walau lebih rapi," jelas dia.

Senada dengan Halimah, warga lainnya bernama Doni (38) juga merasa "janggal" dengan penampakan pagar pemisah jalan yang steril dari APK.

Ia dan Halimah sama-sama sudah terbiasa melihat pagar tersebut diramaikan oleh spanduk caleg dan bendera parpol.

Meski demikian, Doni menyambut baik penertiban sepanjang masa tenang Pemilu 2024.

"Lebih enak sekarang karena jadi lebih rapi, enggak kumuh kayak pas penuh APK, tapi aneh juga ngelihatnya," ujar Doni di lokasi, Senin.

Ia menambahkan, penertiban sudah tepat dilakukan mengingat pemasangan APK di pagar pemisah jalan melanggar aturan.

"Sudah kebiasaan lihatnya (pagar) penuh spanduk, cuma memang lebih pantas begini kondisinya," terang Doni.

Untuk Hotman (70), warga Pondok Kopi lainnya, ia tidak merasa aneh dengan penampakan pagar yang bebas dari APK.

Justru, Hotman sudah menantikan penertiban itu karena kehadiran APK di Jalan I Gusti Ngurah Rai hanya membahayakan pengendara motor dan mobil.

"Saya lihatnya nyaman untuk pada pengendara. Matanya enggak ke sana ke sini lihat APK, lebih fokus ke jalanan," ujar Hotman di lokasi, Senin.

Menurut dia, pemasangan APK di pagar pemisah jalan dapat mengalihkan fokus pengendara motor dan mobil.

Mereka dapat merasa penasaran dengan sosok peserta Pemilu 2024 yang "mejeng" di pagar itu.

"Yang pakai kendaraan bisa saja penasaran itu parpol atau caleg apa saja yang dipajang. Dengan begini kan lebih nyaman, lebih indah juga karena jadi lebih bersih," ucap Hotman.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/02/12/20530771/warga-malah-merasa-aneh-lihat-pagar-pemisah-jalan-di-pondok-kopi-bebas

Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke