Salin Artikel

Tangis Keluarga PPSU Utan Kayu yang Tutup Usia Saat Bertugas Urus Logistik Pemilu

JAKARTA, KOMPAS.com - Diztio Indianto (28) tak kuasa menahan air mata saat mengungkapkan bahwa ayahnya, Zubaidi (54), mempunyai riwayat penyakit sesak napas.

Pasalnya, Zubaidi yang merupakan petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) Kelurahan Utan Kayu itu tidak memberitahu istri, Tahiyat (53), dan rekan seprofesinya.

“Memang, bapak kalau kecapean, dadanya suka sakit. Saya sudah ajak, tapi bapak enggak mau berobat. Pokoknya kalau kecapean dikit, dadanya sakit,” ungkap Diztio saat ditemui Kompas.com di Utan Kayu, Matraman, Jakarta Timur, Kamis (15/2/2024).

“Ngomongnya sama anaknya, sama saya enggak pernah ngomong,” timpal Tahiyat.

Diztio tak kuasa menahan tangis saat mengingat Zubaidi yang terlalu bekerja keras sehingga tidak memikirkan kesehatannya.

“Bapak enggak mau (diperiksa), dia terlalu fokus sama kerjanya. Jadi, dia enggak mau itu. Saya mau anterin, dia enggak mau juga. Maunya dia ya merasakan sendiri. Dia enggak mau kasih tahu teman-temannya, enggak mau,” ujar Diztio sambil menangis.

Beberapa waktu sebelum meninggal dunia, Zubaidi sempat berpesan kepada Diztio agar meneruskan profesinya sebagai PPSU Utan Kayu.

“Saya sih mengikhlaskan saja, memang sudah takdir, enggak ada yang tahu. Semoga saya bisa gantiin bapak sih,” kata Diztio.

“Dia sudah pesan gitu sih. Bilangnya, 'nanti gantiin bapak ya jadi PPSU, buat nafkahin ibu, buat urus ibu'. Itu sudah ngomong. Sudah lama (titip pesannya), sudah sering diomongin, 'entar bantuin bapak ya kalau bapak sudah pensiun',” tambahnya.

Mengingat usianya yang mendekati waktu pensiun, Zubaidi bekerja tanpa mengenal waktu dan lelah. Keluhan soal pekerjaan tak pernah terdengar oleh keluarga.

“Karena dia berpikir masih punya tanggungan, masih ada yang harus dibayar, kebutuhan harus terpenuhi. Jadi, bapak pikirannya ke situ,” ungkap Tahiyat.

Tutup usia saat bertugas

Zubaidi meninggal dunia saat bertugas mengurus logistik pemilihan umum (pemilu) 2024 di GOR Matraman, Jakarta Timur, Selasa (13/2/2024).

Berdasarkan informasi yang diterima keluarga dari teman-teman PPSU Zubaidi, mendiang tiba-tiba saja lemas dan terjatuh.

Oleh karena itu, almarhum langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, Jakarta Timur.

“Saya dapat kabar sekitar jam 21.00 WIB, bapak masuk rumah sakit, baru dikasih kabar kayak gitu,” ujar Indianto.

Mendengar kabar tersebut, Diztio bersama ibunda, Tahiyat (53), dan adiknya bergegas ke RSUP Persahabatan dengan mengendarai sepeda motor.

Setibanya di parkiran rumah sakit tersebut, mereka langsung dihampiri oleh seorang petugas kepolisian.

“Baru turun dari parkiran, sudah ada bapak polisi samperin. ‘Keluarga bapak Zubaidi?’. Nah, ibu yang dikasih tahu, ibu langsung pingsan,” ucap Diztio.

Sebagai anak, Diztio tidak menyangka bahwa ayahnya telah tiada. Sebab, kepergian Zubaidi dianggap tiba-tiba.

“Saya juga bingung, kaget juga. Sorenya baru ngobrol sama saya, makan bareng, bercanda,” imbuh Diztio sambil menyeka air mata.

Kini, Zubaidi telah dikebumikan di tempat pemakaman umum (TPU) Menteng Pulo, Menteng Atas, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (14/2/2024).

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/02/15/15134781/tangis-keluarga-ppsu-utan-kayu-yang-tutup-usia-saat-bertugas-urus

Terkini Lainnya

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Megapolitan
Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Megapolitan
Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Megapolitan
Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke