Salin Artikel

Pedagang Warteg: Harga Beras 50 Kilogram Saat Ini Tembus Rp 850.000

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga sekarung beras ukuran 50 kilogram (kg) tembus Rp 850.000.

"Per hari ini naiknya Rp 850.000, dua minggu lalu belum ada kenaikan," ungkap pegawai warteg bernama Puci (27) di Condet, Kramatjati, Jakarta Timur, Senin (19/2/2024).

Warteg tempat Puci bekerja selalu membeli dua karung beras setiap pekan, atau setiap sepuluh hari tergantung ramainya pelanggan.

Saat Puci membeli dua karung beras dua pekan lalu, harga 50 kg beras masih di kisaran Rp 800.000 per karung.

Alias, wartegnya hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp 1,6 juta. Namun, untuk pembelian selanjutnya, harganya sudah naik.

"Sekarang harganya Rp 1,7 juta untuk dua karung. Naiknya Rp 100.000, atau Rp 50.000 per karungnya. Untung sudah beli duluan sebelum harga naik," ujar Puci.

Dewi (28), pegawai warteg di Cawang, Kramatjati, mengungkapkan hal serupa. Namun, ia tergolong lebih apes karena berat beras disesuaikan dengan harga jual.

"Berat dikurangin, tapi harga dinaikin," terang Dewi di tempatnya bekerja, Senin.

Biasanya, Dewi membeli beras di agen langganannya sebanyak empat karung setiap dua minggu sekali.

Berat masing-masing karung berkisar Rp 45-50 kilogram (kg) berdasarkan harga beras saat dibeli.

Sebagai contoh, pada 3 Februari 2024, Dewi membeli sekarung beras seharga Rp 680.000 untuk berat 48 kg. Namun, dalam pembelian selanjutnya, agen beras Dewi mengumumkan bahwa harga beras sudah naik.

"Pembelian berikutnya naik jadi Rp 780.000. Itu juga per karung dikurangin beratnya. Biasanya sekarung 48 kg, sekarang 45 kg. Berat dikurangin, tapi harga naik," papar Dewi.

Dewi menuturkan, ia pernah merasakan harga beras yang cukup murah, yakni Rp 480.000 per karung.

Namun, itu terjadi sekitar empat tahun lalu. Saat itu, berat beras per karung masih 50 kg.

"Sudah lama banget ini, tahun 2020. Dalam empat tahun naiknya gede, sekarang Rp 780.000," ujar Dewi.

Penjual makanan rumahan di Duren Sawit, Norma (33), juga mengeluhkan harga beras yang kian melonjak.

Lonjakan harganya membuat Norma tidak habis pikir. Sebab, lonjakan terjadi setiap bulan belakangan ini.

"Enggak ngotak harga beras sekarang. Gila banget mahalnya. Di pasar Jatinegara harga 50 kg beras sudah mendekati Rp 800.000," kata dia saat dihubungi, Senin.

Norma menyayangkan harga beras yang melonjak. Pasalnya, nasi termasuk salah satu bahan makanan utama warga Indonesia.

Bagi pedagang makanan seperti dirinya, mereka terpaksa menaikkan harga jual agar balik modal untuk membeli beras.

"Apalagi sekarang harga ayam, cabai, dan tomat juga pada mahal semua. Harga beras tadinya Rp 600.000 per 50 kg. Sekarang Rp 700.000-an hampir Rp 800.000-an," ujar Norma.

Biasanya, Norma belanja beras setiap 1,5 bulan. Namun, ini tergantung pada ramainya pembeli.

Pada Desember 2023, harga 50 kg beras masih pada angka Rp 600.000-an. Harga melonjak menjadi Rp 700.000-an pada Januari 2024.

"Melonjaknya cepat banget. Langsung kaget banget pas tahu harga beras tiba-tiba naik," Norma berujar.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/02/20/06283671/pedagang-warteg-harga-beras-50-kilogram-saat-ini-tembus-rp-850000

Terkini Lainnya

Dianggap Menganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Dianggap Menganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Megapolitan
Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setor ke RW

Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setor ke RW

Megapolitan
Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Penyelenggara 'Study Tour' di Depok Diimbau Ajukan Permohonan 'Ramp Check' Kendaraan ke Dishub

Penyelenggara "Study Tour" di Depok Diimbau Ajukan Permohonan "Ramp Check" Kendaraan ke Dishub

Megapolitan
KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

Megapolitan
KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

Megapolitan
Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Diambil dari RS Polri, Kini Dibawa Keluarga Menuju Rumah Duka

Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Diambil dari RS Polri, Kini Dibawa Keluarga Menuju Rumah Duka

Megapolitan
948 Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Diberangkatkan pada Musim Haji 2024

948 Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Diberangkatkan pada Musim Haji 2024

Megapolitan
Casis Bintara yang Dibegal di Kebon Jeruk Dapat Hadiah Motor Baru

Casis Bintara yang Dibegal di Kebon Jeruk Dapat Hadiah Motor Baru

Megapolitan
Jenazah Korban Pesawat Jatuh di Tangsel Utuh, RS Polri: Kematian Disebabkan Benturan

Jenazah Korban Pesawat Jatuh di Tangsel Utuh, RS Polri: Kematian Disebabkan Benturan

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Bekasi, Polisi Masih Dalami Dugaan Korban Hamil

Jasad Wanita di Selokan Bekasi, Polisi Masih Dalami Dugaan Korban Hamil

Megapolitan
Muncul Lagi meski Sudah Ditertibkan, Jukir Liar di Koja: Makan 'Gimana' kalau Dilarang?

Muncul Lagi meski Sudah Ditertibkan, Jukir Liar di Koja: Makan "Gimana" kalau Dilarang?

Megapolitan
Sebelum Hilang Kontak, Pilot Pesawat Jatuh di Tangsel Sempat Hubungi Menara Pengawas

Sebelum Hilang Kontak, Pilot Pesawat Jatuh di Tangsel Sempat Hubungi Menara Pengawas

Megapolitan
KNKT Pastikan Pesawat yang Jatuh di Tangsel Tidak Punya 'Black Box'

KNKT Pastikan Pesawat yang Jatuh di Tangsel Tidak Punya "Black Box"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke