Salin Artikel

Pedagang Es Krim di Bekasi Dijambret, Korban Syok dan Menangis Uang Rp 5 Juta Raib Dibawa Pelaku

Saksi mata di lokasi kejadian bernama Ratna (47) menuturkan, korban syok dan menangis seusai dijambret.

"Ya syok, bengong, gimana sih orang syok, sempat nangis 'aduh aduh jambret' sambil nangis, terus duduk di warung saya," kata Ratna saat ditemui di lokasi, Senin (26/2/2024).

Ratna menuturkan, korban tampak begitu terpukul karena uang hasil kerja kerasnya selama berdagang raib seketika dibawa pelaku.

"Dia ngomong 'aduh duit ngumpulin, gimana saya ngomong ke istri saya, ini mah besok saya jadi pulang (kampung)'," ujar Ratna menceritakan ucapan korban.

Ratna menuturkan, sebelum duduk di warungnya, korban sempat berusaha mengejar pelaku yang menjambretnya. 

Namun, upaya korban tak membuahkan hasil karena pelaku berhasil kabur dengan cepat.

"Iya sempat ngejar, sepedanya digubrakin (ditinggal di pinggir jalan). Dia baru sampai warung sembako saja," tuturnya.

Alhasil, korban hanya bisa termenung meratapi nasibnya kehilangan ponsel serta uang sebesar Rp 5 juta yang tersimpan di tas selempang.

"Tas selempang, isinya hp sama duit katanya 5 juta, duit 5 juta lebih kata dia ngumpulin," ujar Ratna.

Ratna mengatakan, korban yang berdagang es krim menggunakan sepeda itu memang sering lewat Jalan Teuku Umar untuk berjualan.

Akan tetapi, korban bukanlah warga sekitar.

"Sepertinya orang Jawa, cuma tinggalnya enggak tahu di mana, dia enggak jawab pas ditanya," kata Ratna.

Sebagai informasi, rekaman kamera pengawas yang memperlihatkan video korban dijambret saat sedang mengayuh sepedanya viral di media sosial.

Tiba tiba dari arah yang berlawanan pelaku yang mengendarai sepeda motor sendirian langsung merampas tas korban.

Korban langsung menghentikan dan meletakkan sepedanya untuk mengejar pelaku. Sayangnya, pelaku berhasil kabur membawa tas selempang korban.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/02/26/16121031/pedagang-es-krim-di-bekasi-dijambret-korban-syok-dan-menangis-uang-rp-5

Terkini Lainnya

Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke