Salin Artikel

Curah Hujan Tinggi, RW 05 Rawa Terate di Cakung Sempat Terendam Banjir 120 Cm

Lurah Rawa Terate Jainudin mengatakan, banjir disebabkan oleh curah hujan yang tinggi sejak Rabu (28/2/2024) malam.

"Pertama, faktor banjirnya karena curah hujan yang tinggi. Kemudian, di sini datarannya rendah dan ada Kali Cakung Lama," ungkap dia di lokasi, Kamis.

Jainudin menuturkan, ada sejumlah RW yang kebanjiran di wilayahnya. Namun, banjir terparah berada di RT 010/RW 05.

Sebab, kawasan yang ditempati oleh sekitar 274 kepala keluarga itu sempat direndam banjir sampai sekitar 120 sentimeter pada Kamis siang.

Meski demikian, ketinggian air hanya ada di beberapa titik yang cukup rendah, termasuk deretan perumahan di bantaran Kali Cakung Lama.

Selain itu, ketinggiannya juga berangsur surut. Per pukul 16.00 WIB, area yang cukup tinggi di RT dan RW tersebut hanya digenangi air setinggi sekitar 20 sentimeter.

Sementara genangan di area yang lebih rendah masih tinggi, meski sudah berkurang menjadi sekitar 80-100 sentimeter.

Kelurahan Rawa Terate bekerja sama dengan sejumlah pihak, termasuk Sudinsos Jakarta Timur, PMI Jakarta Timur, BPBD DKI Jakarta, Polairud, dan Sudim Gulkarmat Jakarta Timur.

Kerja sama dilakukan untuk membantu warga bila ada yang ingin dievakuasi.

"Sejauh ini masih aman dan kondusif. Warga masih nyaman di tempat masing-masing, tapi kami sudah ada lokasi pengungsian," ujar dia.

Sebagian masyarakat memilih untuk mengungsi, tetapi ke rumah saudara. Sebagian besar lainnya masih di RT 010/RW 05 karena rumahnya bertingkat.

Bagi yang menetap di lokasi banjir, Jainudin dan pihak-pihak yang terlibat telah mendistribusikan roti dan nasi.

Terkait kapan banjir akan surut, Jainudin mengungkapkan bahwa wilayah itu sempat membutuhkan waktu selama dua sampai tiga hari.

Namun, saat ini Pemkot Jakarta Timur memiliki rumah pompa dengan mesin penyedot air berkapasitas 1.000 liter per detik dan 300 liter per detik.

Rumah pompa di Jalan Inspeksi Cakung Drain berfungsi untuk mengendalikan banjir di wilayahnya, terutama di kawasan RT 010/RW 05.

"Dengan adanya rumah pompa, banjir seperti ini enggak bakal sampai malam kalau kondisi cuacanya cerah," jelas Jainudin.

Kendati demikian, pada pukul 16.00 WIB, kawasan tersebut masih sedikit mendung dan gerimis.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/02/29/19394951/curah-hujan-tinggi-rw-05-rawa-terate-di-cakung-sempat-terendam-banjir-120

Terkini Lainnya

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke