Salin Artikel

Stasiun Cakung Kurang Fasilitas Lift, Lansia dan Ibu Hamil Tetap Setia Naik KRL

Mereka rela naik dan turun tangga dengan perlahan, demi naik KRL yang dinilai cepat, efisien, dan murah.

Salah satunya ibu hamil bernama Retno (33). Ia rela naik dan turun tangga di stasiun ini selama berbulan-bulan karena bisa cepat sampai kantor dengan menumpang KRL.

"Mau gimana lagi, naik kendaraan lain susah aksesnya," ucap Retno saat ditemui Kompas.com.

"Apalagi naik kereta murah dan cepat sampai kantor," tutur dia.

Selain Retno, ada Sugiarti (63), lansia yang hendak berobat ke RS Budi Asih juga mengatakan hal sama.

Sugiarti menuturkan, ia bisa cepat sampai rumah sakit lebih cepat. Makanya, Sugiarti rela naik tangga yang tinggi di Stasiun Cakung karena dengan KRL dia bisa cepat sampai dan bertemu dokternya.

"Kalau naik motor atau mobil pasti telat karena macet kan, kalau kereta cepat. Kalau enggak naik ini, saya telat nanti dimarahin dokter," ungkap dia.

Selain itu, ia juga mudah lelah apabila naik sepeda motor saat berobat ke RS Budi Asih.

"Kalau naik motor jauh sekali dari sini, saya enggak kuat," papar Sugiarti.

Sugiarti juga pernah menggunakan taksi online untuk berjalan ke rumah sakit. Namun, biaya nya terpaut mahal. Apalagi, kondisi keuangannya kini sudah menipis.

"Saya pernah naik taksi online itu Rp 125.000, kalau ojek online itu Rp 100.000," ungkap dia.

Ia pun meminta kepada pihak stasiun agar menyediakan lift. Hal itu mempermudahnya untuk berobat sebulan sekali ke RS Budi Asih.

"Terutama lift ya, banyak juga saya lihat lansia melintasi tangga ini termasuk saya," tutur Sugiarti.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/03/04/18370711/stasiun-cakung-kurang-fasilitas-lift-lansia-dan-ibu-hamil-tetap-setia

Terkini Lainnya

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke