JAKARTA, KOMPAS.com - Herman (60), seorang pedagang sayur rumahan mengaku terkejut karena harga cabai rawit merah di Pasar Minggu tiba-tiba melonjak drastis menjadi Rp 100.000 per kilogram, Selasa (12/4/2024).
Padahal, pada satu hari sebelumnya, harga cabai rawit merah di Pasar Minggu hanya seharga Rp 60.000 per kilogram.
“Saya belanja tuh setiap hari di Pasar Minggu. Hari sebelumnya mah masih Rp 60.000 per kilogram. Ini langsung Rp 100.000,” ungkap Herman saat ditemui Kompas.com di warung sayurnya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa.
Ia tidak mengetahui penyebab kenaikan harga cabai merah keriting ini.
Berdasarkan pengalamannya berjualan sayur rumahan sejak 2009, Herman menyebut kenaikan harga pangan kerap terjadi menjelang Lebaran.
“Enggak tahu (penyebabnya apa). Biasanya itu, mau Lebaran baru naik. Kalau baru puasa ya naik juga, tapi sedikit,” ujar Herman.
Karena mahalnya harga cabai rawit merah keriting, Herman bersama istrinya, Surti (58), memutuskan untuk mengurangi jumlah pembelian.
Sebab, ia khawatir membeli rawit satu kilogram malah tidak habis terjual karena tingginya harga jual dan modal dagangan.
“Saya beli enggak segitu (satu kilogram), nanti kalau beli banyak, malah enggak habis. Soalnya kan mahal. Saya beli setengah kilogram saja untuk cabai merah keriting, itu Rp 50.000,” ucap Herman.
Berdasarkan hasil penelusuran Kompas.com melalui situs web https://infopangan.jakarta.go.id/, harga cabai merah keriting terendah berada di Pasar Jembatan Lima, yakni Rp 55.000 per kilogram.
Sementara, harga tertinggi cabai merah keriting itu berada di Pasar Minggu, yaitu Rp 100.000 per kilogram.
Masih berdasarkan laman tersebut, harga rata-rata cabai merah keriting di DKI Jakarta sebesar Rp 80.000 per kilogram.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/03/12/13505111/pedagang-sayur-rumahan-kaget-selisih-sehari-harga-cabai-rawit-naik-rp