Salin Artikel

Tarik Pelanggan Anak Muda, Pedagang di Klender Jual Makanan Kekinian untuk Takjil

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pedagang takjil di Jalan Teratai Putih Raya kawasan Pasar Perumnas Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur, menjual jenis takjil yang tidak biasa.

Mereka tidak menjajakan takjil seperti kolak pisang, es timun suri, sup buah, atau biji salak, melainkan makanan kekinian.

"Jualan puding buah dan lumpia kering isi mi, daun bawang, dan telur," ungkap seorang pedagang takjil bernama Gita (17) di lokasi, Selasa (12/3/2024).

Gita berjualan dengan dua temannya. Takjil dibanderol dengan harga Rp 5.000 untuk sekotak lumpia kering isi dua.

Sementara puding buah rasa melon dan mangga masing-masing harganya adalah Rp 8.000. Setiap puding diberi topping whipped cream dan potongan stroberi.

Gita menuturkan, ia dan dua temannya sengaja menjual makanan kekinian sebagai takjil. Sebab, mereka ingin menggaet minat pelanggan sesusia mereka untuk jajan di lapak tersebut.

"Biasanya kan takjil bukan makanan begini, tapi karena resepnya lewat di FYP (For You Page) TikTok jadinya tertarik. Makanan viral istilahnya. Mau nyoba aja jualan ini, siapa tahu ada anak-anak seumuran kami yang tertarik beli," terang dia.

Pedagang berusia paruh baya bernama Rizal (55) pun tidak ingin kalah. Ia menjual mochi sebagai takjil.

Ia tidak menampik, mochi tidak dapat disebut sebagai makanan kekinian karena sudah ada sejak lama di Indonesia.

Pasalnya, mochi adalah makanan khas Sukabumi dan ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda daerah tersebut.

"Mochi dari zaman dulu sebenarnya sudah ada, cuma sekarang isinya lebih dimodifikasi," ungkap Rizal di lokasi, Selasa.

Mochi tradisional hanya memiliki rasa kacang, sementara mochi masa kini isiannya lebih bervariasi. Misalnya saja, mochi berisi selai coklat atau matcha, oreo, bahkan keju.

"Dulu rasa kacang saja, rasa original. Sekarang variatif dan disebut kekinian karena di mall ramai yang jual," tutur Rizal.

Untuk Rizal sendiri, ia menjual dua jenis mochi, yakni mochi original seharga Rp 7.000 dan mochi kekinian seharga Rp 8.000.

Mochi original dijual dalam kemasan satu kotak berisi lima mochi berukuran kecil, sementara mochi kekinian berisi satu mochi.

Mochi kekinian yang Rizal jual memiliki rasa yang variatif, salah satunya berisi selai coklat dengan potongan buah stroberi.

Meski mochi kekinian turut dijual untuk menarik minat anak-anak muda, tetapi mochi original lebih cepat ludes dibeli.

"Yang paling laris yang rasa original, bawa 20 kotak habis semua. Cepat banget dibeli ibu-ibu, mereka lebih senang rasa original," pungkas Rizal.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/03/12/21124161/tarik-pelanggan-anak-muda-pedagang-di-klender-jual-makanan-kekinian-untuk

Terkini Lainnya

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Megapolitan
Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Megapolitan
Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Megapolitan
Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa 'Debt Collector' yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke