Salin Artikel

Sempat Tak Kondusif, Mediasi antara Pesantren Khoirur Rooziqiin dan Warga Dilakukan Dua Kali

"Mediasi pertama enggak terlalu mudah untuk diskusi karena terlalu banyak orang yang seharusnya tidak ikut. Area mediasi jadi area publik," kata Ali kepada Kompas.com, Jumat (15/3/2024).

Saat pelaksanaan mediasi pertama, kata Ali, terlalu banyak diskusi panjang hingga pembahasan sejarah pesantren.

"Sampai ada satu titik di mana pak RW memberikan usulan kalau bisa ada mediasi yang lebih privasi dan di rumah saja," ucap Ali.

Selepas usulan tersebut, pihak yang lebih intensif untuk melakukan diskusi akhirnya melanjutkannya pada mediasi kedua pada hari yang sama.

"Setelah itu, kami ke rumah salah satu ahli waris, tempatnya di kandang kambing, dekat dengan tanah yang akan dijual supaya bisa langsung tahu titiknya yang mana aja sih," ungkap Ali.

Pada mediasi kedua, pihak yang berdiskusi hanya ada pembina pesantren Ustaz Nasrullah, Ali Murthado selagi ketua pesantren, ketua RT dan ketua RW setempat, serta para ahli waris.

Sementara itu, pihak lainnya yang hadir pada mediasi pertama, yakni camat Beji, Kapolsek dan Wakapolsek, Kesbangpol, Pemda, dan Danramil tidak diikutsertakan pada mediasi kedua.

Dalam pembicaraan mediasi kedua, Ali mengaku tetap mencoba bernegosiasi harga jual tanah yang mencapai Rp 4,5 juta per meter persegi.

"Kami mencoba menurunkan harga, tapi tidak ada ACC. Namun, ada tambahan, dari harga tersebut, kondisi lahan akan diberikan apa adanya. Tapi sekarang, harga tersebut termasuk pengurukan empang yang akan dilakukan ahli waris," imbuh Ali.

Berdasarkan pernyataan Ali, hasil mediasi secara gambaran besar adalah pihak pesantren akan membeli lahan tanah warga Rawa Maya seluas 600 meter persegi.

Lahan tersebut nantinya diperuntukkan sebagai akses jalan utama pesantren yang selama ini belum pernah ada.

Nominal biaya yang diperlukan untuk membeli lahan mencapai Rp 2,7 miliar, termasuk pengurukan empang.

"Alhamdulillah, setidaknya dari total Rp 2,7 miliar, kami tidak akan mengeluarkan dana besar lagi untuk pengurukan," tutur Ali.

Sebagai informasi, Pondok Pesantren Khoirur Rooziqiin di Jalan Rawa Maya, Beji, Depok, tak punya pintu akses utama jalan keluar masuk sejak pertama berdiri pada tahun 2019.

Ali Murthado mengungkapkan, para santri dan karyawan bertahan dari tahun ke tahun menggunakan pintu akses kecil yang tersebar di beberapa sisi selatan, utara, dan barat sekolah.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/03/15/16091251/sempat-tak-kondusif-mediasi-antara-pesantren-khoirur-rooziqiin-dan-warga

Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke