Salin Artikel

Remaja Tewas Dipukul Pakai Kunci T Saat Perang Sarung, Polisi: Pelaku Mengaku Tak Sadar

Kepada polisi, MAA mengaku kalau dia asal memukul tanpa ada niatan menyasar AA saat perang sarung itu terjadi.

"Saat perang sarung itu, si MAA pukul ke kepala korban dengan menggunakan kunci T. Dari pengakuannya dia asal mukul saja dan tidak sadar," ujar Kapolsek Cikarang Barat Kompol Gurnald Patiran saat dikonfirmasi, Sabtu (16/3/2024).

Gurnald menuturkan, mereka yang terlibat dalam aksi itu hanya membawa sarung. Sementara MAA seorang diri yang membawa kunci T.

"Cuma MAA ini nyeleneh membawa kunci T, dipukul kepalanya korban," tuturnya.

Gurnals menuturkan, jumlah kelompok korban lebih sedikit dibandingkan kelompok MAA.

"Jadi kelompok korban kalah, korban tertinggal (di belakang) karena terlambat untuk mundur," paparnya.

Korban sempat dibawa ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong karena luka yang cukup parah di kepalanya.

"Setelah dipukul, teman-temannya (korban) balik mau menyelamatkan korban dan meminta tolong tukang ojek, pada saat dilarikan ke Rumah Sakit, korban (sudah) meninggal dunia," imbuh Gurnald.

Sebagai informasi, perang sarung ini berawal dari ajakan korban kepada pelaku N (17) melalui pesan teks aplikasi WhatsApp, Rabu (14/3/2024) pukul 22.38 WIB.

N lalu mengajak MAA dan kelompoknya menuju lokasi yang disepakati di kolong tol Cibitung tepatnya di Jalan Arteri Tol Cibitung, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Kamis pukul 24.00 WIB.

Di TKP, perang sarung antara kelompok korban dan kelompok N pun terjadi. Kelompok N juga mengeluarkan petasan.

Kurang dari 24 jam, polisi mengamankan lima orang pelaku termasuk pelaku utama MAA (17), N (16), I (17), R (16), dan F (16).

"Yang sudah diamankan itu lima orang. Tapi pelaku utama baru satu orang yang sudah jelas melakukan aksinya yakni MAA yang membawa kunci T," ucap Gurnald.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/03/16/17233231/remaja-tewas-dipukul-pakai-kunci-t-saat-perang-sarung-polisi-pelaku

Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke