Salin Artikel

Kapal Terbalik di Kepulauan Seribu, Pemprov DKI Diminta Evaluasi Prosedur Penyeberangan Laut

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi A DPRD DKI dari Fraksi PDI-P Dwi Rio Sambodo meminta Pemprov DKI mengevaluasi prosedur penyeberangan kapal dari Jakarta menuju Kepulauan Seribu.

Permintaan itu menyusul peristiwa terbaliknya Kapal Pari Kudus di perairan Kepulauan Seribu beberapa waktu lalu.

"Saya menekankan pemda dan pemerintah pusat untuk bisa lebih ketat. Evaluasi harus dilakukan berkelanjutan. Tidak sepotong-sepotong," ujar Rio dalam keterangannya, Senin (18/3/2024).

Rio mengatakan, Kepulauan Seribu adalah kawasan wisata pesisir yang ada di Jakarta dan menggerakkan ekonomi masyarakat.

Evaluasi prosedur penyeberangan itu untuk mencegah peristiwa serupa tidak lagi terjadi.

"Jangan kemudian menjadi seperti pemadam kebakaran, muncul masalah baru dipadamkan,” kata dia.

Peristiwa KM Pari Kudus menjadi pelajaran bagi Pemprov DKI, dalam hal ini Dinas Perhubungan (Dishub), untuk mengevaluasi perizinan, kelaikan kapal, dan kapasitas penumpang,

"Kemudian fitur keselamatan sektor angkutan laut dan perairan. Termasuk soal teknologi informasi kondisi perairan. Sehingga tidak terjadi lagi peristiwa serupa,” kata Rio.

Diberitakan sebelumnya, kapal berjenis speed boat terbalik di perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, Senin (11/3/2024).

Kapolres Kepulauan Seribu AKBP Jarot Sungkowo mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 15.30 WIB.

“Terjadi laka (kecelakaan) laut di sekitar perairan Pulau Rambut, Kelurahan Pulau Untung Jawa, dengan manifes sebanyak 30 penumpang dan tiga anak buah kapal,” ujar dia dalam keterangannya.

Jarot mengungkap, kapal itu mulanya melakukan perjalanan dari Asha Resort Pulau Payung Payung menuju Pantai Mutiara.

Saat itu, cuaca memang kurang bersahabat dan ombak sedang tinggi.

"Cuaca sedang buruk saat kapal melakukan perjalanan menuju Pantai Mutiara. Kapal kemudian diterangkan ombak tinggi dan akhirnya terbalik,” tutur dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/03/18/11361371/kapal-terbalik-di-kepulauan-seribu-pemprov-dki-diminta-evaluasi-prosedur

Terkini Lainnya

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke