Salin Artikel

Cerita Pedemo di DPR RI: Mendadak Digeledah Polisi Usai Aksi dan 4 Anaknya Ditangkap

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang ibu bernama Yulia Anita Sulisda mengaku digeledah tanpa alasan oleh aparat kepolisian, setelah mengikuti aksi demonstrasi di depan Gedung DPR RI, Selasa (19/3/2024).

Tak sampai disitu, empat anaknya yang ikut dalam aksi demonstrasi ditangkap polisi dan kini tidak diketahui keberadaannya.

“Saya minta tolong kepada tim lawyer selamatkan anak saya empat orang yang saat ini enggak tahu ditahan di mana. Tolong keluarkan, tolong selamatkan anak-anak saya,” ujar Yulia di Bersama Bersama Forum Penyelamat Demokrasi dan Reformasi, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (20/3/2024).

Kejadian bermula ketika massa aksi demonstrasi dipukul mundur dari depan Gedung DPR RI oleh kepolisian pada Selasa malam.

Mobil komando diminta untuk meninggalkan lokasi, begitu juga Yulia yang berada di dalam mobil untuk logistik dan tim kesehatan massa pedemo.

Yulia bersama beberapa tim medis akhirnya menjalankan mobilnya ke Simpang Slipi. Sesampainya di flyover, mobilnya kemudian diadang oleh petugas.

“Dipalang oleh polisi baju kaos yang tulisannya polisi. Mereka bilang ‘ibu saya geledah’, saya menolak,” ucap Yulia.

"Saya tanya ‘Pak atas dasar apa saya digeledah? Saya salah apa?’ kemudian saya diminta ikut ke Polda,” sambung Yulia.

Yulia yang menolak permintaan itu langsung menutup jendela dan mengunci pintu mobil. Dia memilih untuk tidak keluar, sambil menunggu ada koordinator massa aksi datang ke lokasinya.

Sejumlah anggota polisi lainnya akhirnya datang, bersamaan dengan sejumlah perwakilan massa aksi yang dikenal Yulian.

“Saya baru mau buka dan turun karena sudah banyak saksinya. Akhirnya mobil saya digeledah sampai nasi box dibongkar-bongkar, air kemasan masih utuh harus dibuka,” ungkap Yulia.

Di tengah proses penggeledahan, lanjut Yulia, terdapat tiga polisi wanita yang datang untuk menggeledah pakaian dan tasnya.

“Saya langsung telanjangi diri saya sendiri, saya pakai bra dipinggir jalan. Saya tumpahin isi tas saya. Saya persilakan periksa,” tutur Yulia.

Setelahnya, Yulia akhirnya dipersilakan melanjutkan perjalanan, sambil mencari informasi soal keberadan keempat anaknya yang hilang kabar.

Sebab, terdapat informasi bahwa ada sejumlah pedemo yang ditangkap oleh kepolisian di tengah kericuhan di depan Gedung DPR RI.

Hingga kini, keempat anak Yulia hilang dan tidak diketahui keberadaannya usai aksi demonstrasi tersebut.

“Sampai sekarang saya tidak tidur, tidak pulang karena memikirkan anak-anak saya. Dan kabar beritanya belum jelas. Saya sampai hari ini belum tahu kejelasannya, ditangkapnya kemarin empat orang anak saya,” pungkas Yulia.

Sebagai informasi, Polda Metro Jaya mengungkapkan bahwa terdapat 16 orang yang ditangkap, dalam aksi demonstrasi 19 Maret 2024 di depan Gedung DPR RI.

Sementara data dari koalisi masyarakat Front Penyelamat Reformasi Indonesia (FPRI) menyebut ada 47 orang ditangkap oleh petugas.

Hingga kini, para pedemo tersebut belum diketahui keberadaannya dan masih dalam pencarian tim advokasi dari FPRI.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/03/20/19251591/cerita-pedemo-di-dpr-ri-mendadak-digeledah-polisi-usai-aksi-dan-4-anaknya

Terkini Lainnya

Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh Pakai Golok di Warungnya

Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh Pakai Golok di Warungnya

Megapolitan
KPU DKI: Poempida Hidayatullah Sempat Minta Akses Silon Cagub Independen

KPU DKI: Poempida Hidayatullah Sempat Minta Akses Silon Cagub Independen

Megapolitan
Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakan Sendiri, Baru Dipekerjakan Buat Jaga Warung

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakan Sendiri, Baru Dipekerjakan Buat Jaga Warung

Megapolitan
Pengoplos Elpiji 3 Kg di Bogor Raup Untung hingga Rp 5 Juta Per Hari

Pengoplos Elpiji 3 Kg di Bogor Raup Untung hingga Rp 5 Juta Per Hari

Megapolitan
Ada Plang 'Parkir Gratis', Jukir Liar Masih Beroperasi di Minimarket Palmerah

Ada Plang "Parkir Gratis", Jukir Liar Masih Beroperasi di Minimarket Palmerah

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh di Warung Kelontong Miliknya

Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh di Warung Kelontong Miliknya

Megapolitan
Polisi: Kantung Parkir di Masjid Istiqlal Tak Seimbang dengan Jumlah Pengunjung

Polisi: Kantung Parkir di Masjid Istiqlal Tak Seimbang dengan Jumlah Pengunjung

Megapolitan
Masyarakat Diminta Tak Tergoda Tawaran Sewa Bus Murah yang Tak Menjamin Keselamatan

Masyarakat Diminta Tak Tergoda Tawaran Sewa Bus Murah yang Tak Menjamin Keselamatan

Megapolitan
SMK Lingga Kencana Depok Berencana Beri Santunan ke Keluarga Siswa Korban Kecelakaan

SMK Lingga Kencana Depok Berencana Beri Santunan ke Keluarga Siswa Korban Kecelakaan

Megapolitan
Tukang Tambal Ban yang Digeruduk Ojol Sudah 6 Tahun Mangkal di MT Haryono

Tukang Tambal Ban yang Digeruduk Ojol Sudah 6 Tahun Mangkal di MT Haryono

Megapolitan
Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakannya Sendiri

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakannya Sendiri

Megapolitan
Terungkap, Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Pemilik Warung Kelontong

Terungkap, Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Pemilik Warung Kelontong

Megapolitan
Kronologi Tukang Tambal Ban di Jalan MT Haryono Digeruduk Ojol

Kronologi Tukang Tambal Ban di Jalan MT Haryono Digeruduk Ojol

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Evaluasi Seluruh Kegiatan di Luar Sekolah Imbas Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Pemkot Depok Akan Evaluasi Seluruh Kegiatan di Luar Sekolah Imbas Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Namanya Masuk Bursa Cagub DKI, Heru Budi: Biar Alam Semesta yang Jawab

Namanya Masuk Bursa Cagub DKI, Heru Budi: Biar Alam Semesta yang Jawab

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke