JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Sofiani Chandrawati Anwar menilai, para pedagang sengaja menaruh Rhodamin B atau pewarna makanan pada kue mereka supaya terlihat menarik.
"Sehingga, kalau misalnya menggunkan pewarna makanan itu jadi kurang menarik," kata Sofiani saat ditemui di Bazar Takjil Ramadhan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Rabu (20/3/2024).
Menurutnya, kue yang diberikan bahan pewarna tekstil tampak menyala dan menarik perhatian mata.
"Kalau diberi pewarna makanan itu biasanya akan pudar. Ini kan mempengaruhi warna dari makanan tersebut," kata Sofianti.
Maka dari itu, BBPOM meminta agar masyarakat supaya lebih hati-hati dan jangan memilih makanan yang warnanya menarik.
"Jadi masyarakat pun harus tahu, waspada, dan jangan memilih makanan yg sekiranya warnanya menarik perhatian," ucap Sofianti.
Selain itu, ia juga meminta masyarakat untuk memperluas pengetahuan soal warna makanan.
Hal itu dikarenakan, efek samping dari pewarna tekstil sangat berbahaya.
"Bisa menimbulkan sakit ginjal, karena organ tubuh bekerja sangat berat kalau harus mengolah ini hingga bisa menyebabkan kanker," terang dia.
Sebelumnya, Pemkot Jakpus bersama BBPOM DKI Jakarta melakukan sidak di Bazar Takjil Ramadhan, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat.
BBPOM mengambil sampel dari 50 pedagang yang terdiri dari 28 sampel kue pada sidak ini. Terdapat satu kue yang terdeteksi memakai pewarna tekstil.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/03/21/04300041/bbpom-dki--penjual-kue-di-benhil-pakai-pewarna-tekstil-agar-terlihat