Salin Artikel

Marbut Masjid Raya Palapa Baitus Salam: Saya Pengin Bersedekah Kayak Orang-orang...

JAKARTA, KOMPAS.com - Sadikun (56), marbut Masjid Raya Palapa Baitus Salam, Pasar Minggu, Jakarta Selatan mengaku mempunyai mimpi ingin bisa bersedekah seperti orang lain.

Namun, mimpi itu belum bisa terwujud karena penghasilannya sebagai marbut masjid hanya cukup untuk kehidupan sehari-harinya. Selama ini dia hanya bisa menerima sedekah dari orang lain.

“Ya senangnya pas terima sedekah,” kata Sadikun sambil tertawa, ditemui Kompas.com di Masjid Raya Palapa Baitus Salam, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (21/3/2024).

“Alhamdulillah. Tapi sebenarnya enggak gitu selamanya. Terkadang, ya pengin juga saya bersedekah kayak orang-orang. Cuma kan, jadi marbut, duit dari mana?” lanjutnya.

Meski tidak setiap hari, Sadikun memastikan ada saja orang-orang baik yang memberikan sedekah kepadanya. Apalagi, di tengah bulan suci Ramadhan ini.

“Rata-raya ya memang yang sudah kenal sama saya. ‘Oh orang ini suka bersih-bersih'. Tiba-tiba habis salat Duha, ‘ini buat beli makan’,” ungkap Sadikun.

Uang sedekah yang diterimanya tidak selalu dengan nominal yang besar. Namun, dia tetap bersyukur dengan rezeki yang didapatkannya tersebut.

“Paling Rp 50.000, Rp 20.000 dan itu sangat berarti bagi saya seorang marbut. Ya kadang-kadang saja, enggak sering, tapi ada saja orang-orang baik,” ujar Sadikun.

Adapun gaji pokok yang dia terima sebagai seorang marbut di Masjid Raya Palapa Baitus Salam sebesar Rp 1,2 juta.

Namun, upah tersebut bisa berubah jika masjid tersebut dalam satu bulan sering menggelar kegiatan atau ada penyewaan salah satu ruangan.

“Kalau ada kegiatan, ada tambahan. Kalau enggak, ya sudah. Tapi ya tetap, terikanya akhir bulan. Ya Rp 2 juta ke atas dikit,” pungkas Sadikun.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/03/21/19333961/marbut-masjid-raya-palapa-baitus-salam-saya-pengin-bersedekah-kayak-orang

Terkini Lainnya

Dari Jayapura ke GBK Demi Dukung Timnas Indonesia

Dari Jayapura ke GBK Demi Dukung Timnas Indonesia

Megapolitan
9 Tahun Misteri Kematian Akseyna Mahasiswa UI, Polisi Lanjutkan Penyelidikan

9 Tahun Misteri Kematian Akseyna Mahasiswa UI, Polisi Lanjutkan Penyelidikan

Megapolitan
Munculnya Spanduk Dukungan untuk Anies Maju Pilkada DKI 2024 di Jakarta Barat

Munculnya Spanduk Dukungan untuk Anies Maju Pilkada DKI 2024 di Jakarta Barat

Megapolitan
DK, Residivis Kasus Narkoba yang Kini Terancam Hukuman Mati

DK, Residivis Kasus Narkoba yang Kini Terancam Hukuman Mati

Megapolitan
Buruh Bakal Gugat Aturan Tapera, Dejavu UU Cipta Kerja?

Buruh Bakal Gugat Aturan Tapera, Dejavu UU Cipta Kerja?

Megapolitan
Persaingan Kerja di Jakarta yang Kian Ketat...

Persaingan Kerja di Jakarta yang Kian Ketat...

Megapolitan
Tersandung Kasus Narkoba Dua Kali, Bandar Sabu di Penjaringan Terancam Hukuman Mati

Tersandung Kasus Narkoba Dua Kali, Bandar Sabu di Penjaringan Terancam Hukuman Mati

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 7 Juni 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 7 Juni 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling Jakarta 7 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling Jakarta 7 Juni 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Satu Pelaku yang Diduga Keroyok Pelajar Paket B di Kemang

Polisi Tangkap Satu Pelaku yang Diduga Keroyok Pelajar Paket B di Kemang

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 7 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 7 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Pelajar Paket B Tewas Dikeroyok di Kemang

Pelajar Paket B Tewas Dikeroyok di Kemang

Megapolitan
Camat Kembangan Tak Larang Spanduk Dukungan Pilkada jika Dipasang di Pekarangan Rumah

Camat Kembangan Tak Larang Spanduk Dukungan Pilkada jika Dipasang di Pekarangan Rumah

Megapolitan
Bandar Narkoba yang Sembunyikan Sabu di Jok Motor Ternyata Residivis

Bandar Narkoba yang Sembunyikan Sabu di Jok Motor Ternyata Residivis

Megapolitan
Cerita Pelamar Kerja di Gerai Ponsel Condet, Sudah Antre Panjang, tetapi Diserobot Orang

Cerita Pelamar Kerja di Gerai Ponsel Condet, Sudah Antre Panjang, tetapi Diserobot Orang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke