Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pelamar Kerja di Gerai Ponsel Condet, Sudah Antre Panjang, tetapi Diserobot Orang

Kompas.com - 06/06/2024, 21:14 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Selma (24), pelamar kerja asal Bekasi, Jawa Barat, mengantre sejak pagi di gerai ponsel PS Store, Condet, Jakarta Timur, pada Kamis (6/6/2024).

Bersama seorang teman, ia sengaja datang lebih pagi, yakni pukul 08.00 WIB, dengan harapan bisa menjadi salah satu dari ratusan orang yang berkesempatan mengikuti wawancara kerja.

Selma mendapat informasi lowongan pekerjaan dari media sosial Instagram.

Baca juga: Ratusan Warga Antre Berjam-jam demi Lamar Kerja di Gerai Penjualan Ponsel Condet

Berbekal pengalaman kerja sebagai admin, ia pun kembali mengincar posisi yang sama di tempat ini.

"Saya lulusan S1 jurusan desain. Tapi, dari lulus kuliah sudah sempat kerja menjadi admin juga sih," kata Selma kepada Kompas.com.

Setelah menunggu selama dua jam, Selma hanya bisa menumpuk curriculum vitae (CV) yang menjadi persyaratan melamar pekerjaan di toko tersebut.

Ia terpaksa mengikhlaskan antreannya diserobot orang yang berdiri tak jauh dari pintu masuk gerai ponsel itu.

"Saya datang dari jam 08.00 WIB, jam 09.00 WIB diterima CV-nya, jam 10.00 WIB baru dipanggil. Tapi, saya enggak kebagian karena antreannya enggak beraturan," ucapnya.

Pengalaman kurang menyenangkan ini pun membuat Selma enggan datang lagi untuk mengikuti wawancara kerja di sana yang digelar pada hari ini hingga Jumat (7/6/2024).

Baca juga: Tak Sabar Menunggu Antrean Wawancara, Sejumlah Pelamar Kerja PS Store Condet Pilih Pulang

Lain halnya dengan Selma. Ana (29), pelamar kerja asal Makassar yang sudah delapan tahun belakangan tinggal di Cijantung, Jakarta Timur, sudah bisa masuk ke dalam ruangan.

Namun, ia tidak diwawancara.

"Saya sudah datang dari jam 10.00 WIB, baru masuk ke dalam sekitar jam 15.00 WIB," kata Ana.

"Ternyata, pas sudah di dalam itu enggak semuanya diwawancara kerja dong. Jadi dari 25 orang yang masuk, hanya dipilih beberapa saja," ujar dia.

Ana melamar pekerjaan di toko tersebut karena iming-iming gaji yang tinggi dan kesejahteraan yang baik.

Namun, ia menyayangkan pengalaman wawancara kerja yang buruk.

Menurut dia, usaha para pelamar kerja yang datang dan menunggu sejak pagi hari tidak dihargai.

Baca juga: Perjuangan Mencari Kerja Memang Sesusah Itu...

"Minimal kita ditanya-tanya gitu pengalaman kerjanya apa, alasan melamar pekerjaan apa. Akhirnya yang tidak jadi wawancara itu pada keluar lagi," kata dia.

Sama seperti Selma, Ana pun enggan datang lagi di wawancara hari kedua. Ia memilih untuk melamar pekerjaan lain.

"Sebenarnya sudah keterima di bank, cuma masih menunggu penempatannya saja di mana," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Peracik Sekaligus Pengedar Tembakau Sintetis di Depok

Polisi Tangkap Peracik Sekaligus Pengedar Tembakau Sintetis di Depok

Megapolitan
Cara Pelukis Jalanan di Blok M Melepas Penat, Berpuisi Saat Hilang Inspirasi

Cara Pelukis Jalanan di Blok M Melepas Penat, Berpuisi Saat Hilang Inspirasi

Megapolitan
Rumah Subsidi Jokowi Jauh dan Minim Angkutan Umum, Penghuni Tak Pulang Setiap Hari

Rumah Subsidi Jokowi Jauh dan Minim Angkutan Umum, Penghuni Tak Pulang Setiap Hari

Megapolitan
Musisi Virgoun Ditangkap Polisi Terkait Kasus Narkoba

Musisi Virgoun Ditangkap Polisi Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Beli Rubicon Saksi Bisu Penganiayaan oleh Mario Dandy, Pemenang Lelang: Semoga Lebih Berguna

Beli Rubicon Saksi Bisu Penganiayaan oleh Mario Dandy, Pemenang Lelang: Semoga Lebih Berguna

Megapolitan
Motornya Dijual di Facebook, Korban Begal di Citayam Datangi Rumah Pelaku

Motornya Dijual di Facebook, Korban Begal di Citayam Datangi Rumah Pelaku

Megapolitan
Remaja yang Dipukul Pakai Balok Hingga Tewas di Kalideres Sempat Dirawat di RS

Remaja yang Dipukul Pakai Balok Hingga Tewas di Kalideres Sempat Dirawat di RS

Megapolitan
Eks Pengelola Akui Kesalahan karena Tak Pernah Laporkan Penjarahan di Rusun Marunda

Eks Pengelola Akui Kesalahan karena Tak Pernah Laporkan Penjarahan di Rusun Marunda

Megapolitan
Gangguan Server PDN, Imigrasi Belum Bisa Layani Pembuatan Paspor Sehari Jadi

Gangguan Server PDN, Imigrasi Belum Bisa Layani Pembuatan Paspor Sehari Jadi

Megapolitan
Kejari Telah Serahkan Rubicon Mario Dandy kepada Pemenang Lelang

Kejari Telah Serahkan Rubicon Mario Dandy kepada Pemenang Lelang

Megapolitan
Kajari Jaksel: Hasil Lelang Rubicon Mario Dandy Akan Diserahkan Seluruhnya untuk Korban

Kajari Jaksel: Hasil Lelang Rubicon Mario Dandy Akan Diserahkan Seluruhnya untuk Korban

Megapolitan
Gara-gara Buang Air Kecil Sembarangan, Pemuda di Pondok Aren Dikeroyok Sampai Babak Belur

Gara-gara Buang Air Kecil Sembarangan, Pemuda di Pondok Aren Dikeroyok Sampai Babak Belur

Megapolitan
Pariwisata Jakarta Terus Digenjot Guna Wujudkan Kota Global

Pariwisata Jakarta Terus Digenjot Guna Wujudkan Kota Global

Megapolitan
Warga Duga Rumah Subsidi Proyek Jokowi di Cikarang Tak Tepat Sasaran, Pembeli Hanya Mau Investasi

Warga Duga Rumah Subsidi Proyek Jokowi di Cikarang Tak Tepat Sasaran, Pembeli Hanya Mau Investasi

Megapolitan
Viral Video Pria Curi Tabung Gas 3 Kg di Warung Kelontong di Bogor

Viral Video Pria Curi Tabung Gas 3 Kg di Warung Kelontong di Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com