"Jadi untuk keseluruhan RW di Tegal Alur semua terdampak. Di wilayah saya semua kena, hanya satu RT di Rusun Lokbin Tegal Alur saja yang tidak kena banjir," kata Agus saat disambangi wartawan di kediamannya, Minggu (24/3/2024).
Agus menuturkan, dari beberapa pompa air yang biasa menyedot air di RW 01, RW 08, dan RW 012, hanya ada satu yang saat ini beroperasi.
"Ada kerusakan kemungkinan," tambah Agus.
Biasanya, ada tiga pompa air yang beroperasi di Kali Semongol. Dua pompa di Kali Tanjungan dan satu pompa di Kamal Muara.
Apabila ketiganya beroperasi dengan baik, banjir di wilayah ini hanya menggenang tidak sampai 24 jam.
"Kalau pompa Kali Tanjungan ini beroperasi dengan baik. Biasanya gitu," ucap ia.
Dari pantauan Kompas.com di lokasi pada pukul 16.30 WIB, RT 015 RW 03 Tegal Alur masih terendam banjir kurang lebih 30 sampai 40 sentimeter (cm).
Beberapa warga ada yang sudah kembali ke rumah masing-masing untuk bebersih rumahnya.
Sedangkan, di sisi lain, masih ada warga yang mengungsi di Rusun Lokbin Tegal Alur.
Puluhan keluarga itu tampak masih menunggu surutnya banjir karena tak ingin anak-anaknya terserang penyakit pada saat banjir.
"Lebih memilih mengungsi satu malam lagi daripada anak saya kena penyakit," ucap salah satu warga Nur (38).
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/03/24/17294951/ketua-rw-duga-banjir-di-tegal-alur-tak-kunjung-surut-karena-pompa-air