Salin Artikel

Menjajal Jembatan Kuning Baru Andalan Warga Cilodong, Pengendara Motor Tak Perlu Gantian Lagi

DEPOK, KOMPAS.com - Jembatan Kuning di Kalimulya, Cilodong, Kota Depok yang menjadi andalan warga sudah beroperasi setelah diperbaiki selama lebih kurang lima bulan. 

Warga sudah mulai menggunakan jembatan itu untuk beraktivitas. 

"Kayaknya sudah mulai dipakai lagi (oleh pengendara motor) sekitar semingguan ini, belum lama kok," kata salah seorang warga, Mardiah (38) saat ditemui Kompas.com, Selasa (26/3/2024).

Jembatan Kuning menghubungkan Jalan Ceplik (arah Citayam) dan Jalan Cikambangan (arah Grand Depok City atau GDC).

Pantauan Kompas.com di lokasi, jembatan memiliki panjang sekitar 110 meter dan lebar 2-2,5 meter ini sudah aktif digunakan pengendara motor dengan laju dua arah.

Besi kuning jembatan yang besar dan panjang tampak kokoh menyanggah coran jalan yang sudah mulus.

Di sisi tengah jembatan disediakan ruang yang bisa digunakan pejalan kaki melihat pemandangan air kali di bawah jembatan.

Pada kedua sisi jembatan juga terdapat trotoar untuk memastikan keamanan pengguna jalan saat melintas.

Beberapa pengendara motor tampak santai saat melewati jembatan meskipun bertemu dengan motor lainnya dari arah berlawanan.

Bahkan, salah seorang warga ternyata hanya iseng melintasi jembatan mengendarai motor pribadinya untuk mencoba kekokohan jembatan berusia seminggu ini.

"Aduh si bapak cuma mau coba lewatin jalan jembatan?" ucap salah seorang pengendara motor lain yang berada di depan bapak tersebut.

"Iya, mau cobain saja. Mumpung sempat," balas bapak itu sambil tertawa kecil.

Jembatan andalan tetapi rawan

Mardiah mengungkapkan, jembatan tersebut dulunya berbentuk jembatan gantung yang hanya memperbolehkan satu motor untuk lewat.

"Dulu tuh jembatan gantung dan cuma satu arah. Sekarang Alhamdulillah jadi dua arah dan jembatan juga enggak akan goyang-goyang," tutur Mardiah.

Menurut pernyataan Mardiah, kondisi jembatan sebelum dibangun itu rawan jatuh (karena goyang) dan masih pakai jalanan besi yang sudah sering rusak dan diperbaiki warga sekitar.

"Untuk alternatif dilihat dari jarak, ya lewat sini lebih dekat. Pengendara tuh pasti lewat jembatan ini karena ke sana (arah Jalan Ceplik) bisa lebih dekat ke jalan raya," tutur Mardiah.

Sedangkan saat jembatan belum bisa dilintasi, warga harus memutar jalan dan membutuhkan waktu sekitar 7-10 menit untuk sampai ke jalan utama.

"Soalnya kalau lewat sana (Jalan Ceplik), mau ke Depok, Citayam, Margonda itu dekat. Tapi kalau ke arah sana (Jalan Cikambangan) ya mutar," terang salah seorang warga lainnya, Yatiyem (55).

Jembatan gantung yang diperkirakan berusia belasan tahun akhirnya disulap menjadi Jembatan Kuning dengan kondisi lebih aman bagi pengendara dan pejalan kaki.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/03/26/16173161/menjajal-jembatan-kuning-baru-andalan-warga-cilodong-pengendara-motor-tak

Terkini Lainnya

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror 'Debt Collector'

Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror "Debt Collector"

Megapolitan
3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas 'One Stop Service' untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas "One Stop Service" untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Megapolitan
“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar'

“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar"

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke