“Iya benar, itu darahnya masih ada yang ditutup pasir,” ujar salah seorang juru parkir yang tidak mau disebutkan namanya kepada Kompas.com di lokasi kejadian, Kamis (28/3/2024).
Juru parkir tersebut menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
Ia mengungkapkan, berdasarkan cerita yang ia dengar pelaku pemukulan tersebut merupakan segerombolan anggota TNI.
“Saya dengar dari semua orang itu TNI, lebih dari lima orang segerombolan,” sambungnya.
Juru parkir tersebut juga menjelaskan, segerombolan oknum yang diduga TNI tersebut menaiki sepeda motor, dan tidak menggunakan seragam saat melakukan pemukulan.
“Mereka naik motor, tapi tidak menggunakan seragam,” katanya.
Sementara Anggun salah seorang pedagang di seberang Polres Jakpus juga mengaku, mendengar keributan tersebut dari kediamannya yang menyatu dengan warung.
“Ada orang teriak-teriak dan banyak motor ngebut-ngebutan itu kedengaran dari kamar,” katanya kepada Kompas.com di lokasi kejadian.
Menurut Anggun, kejadian tersebut sangat mencekam dan membuatnya takut, sehingga ia tidak berani mengecek ke luar.
“Saya enggak cek lokasi karena saya takut, suara kencang banget, teriak-teriak kaya orang berantem gitu makanya saya takut mau keluar juga,” tambahnya.
Sama seperti juru parkir, Anggun tidak mengetahui jelas peristiwa perkelahian tersebut disebabkan karena apa.
Sedangkan Eep yang merupakan pemilik kedai pecel ayam di sebrang Polres Jakpus juga mengaku, mendengar adanya peristiwa tersebut.
Namun, karena warungnya sudah tutup tepat di jam 12.00 WIB, Eep tak mengetahui persis kronologi kejadian itu.
“Yang saya dengar cuma semalam ada yang berantem itu aja,” tutupnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/03/28/16503281/oknum-tni-diduga-keroyok-warga-sipil-di-depan-polres-jakpus-warga-itu