Salin Artikel

Pedagang di Pasar Santa Langsung Musnahkan 16,5 Kilogram Makanan Mengandung Zat Berbahaya

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pedagang berinisial D diminta langsung memusnahkan makanan dengan kandungan zat berbahaya yang ditemukan di kiosnya di Pasar Santa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (1/4/2024).

Pantauan Kompas.com di lokasi, D mulanya dipanggil oleh Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Perikanan (KPKP) Jakarta Selatan Hasudungan Sidabalok untuk menjelaskan perihal temuan Balai Besar POM di Jakarta.

Saat ditanya, pedagang tersebut mengaku tak tahu bahwa beberapa jenis makanan yang ia jual mengandung zat berbahaya, yakni formalin dan pewarna.

“Saya enggak tahu, Pak, kalau makanan itu mengandung zat berbahaya,” ujar D.

Hasudungan kemudian menanyakan asal muasal makanan tersebut.

Ia menanyakan dari mana D menerima makanan itu untuk kepentingan pengembangan.

“Coba bapak jelaskan, dapat dari mana ini tahu, pacar cina, sama mi kuningnya?” tanya Hasudungan.

D mengaku mendapatkan ketiga jenis makanan tersebut bukan dari distributor, melainkan dari salah seorang pedagang di Pasar Kebayoran Lama.

“Saya dapat dari orang pasar juga, di Kebayoran Lama,” ungkap dia.

Setelah mengetahui itu, Hasudungan meminta D supaya tak memberitahu orang yang menjual makanan dengan zat berbahaya kepadanya.

Sebab, Suku Dinas KPKP Jakarta Selatan akan menindaklanjuti hal ini.

“Bapak rahasiakan dulu soal ini. Kami mau lakukan pengembangan nanti. Sekarang, bapak masukkan dulu saja semua makanan ini ke ember untuk dihancurkan,” imbuh Hasudungan.

Mendengar hal itu, D dengan cekatan menuang tahu dengan berat total 10 kilogram, mi kuning lima kilogram, dan pacar cina 1,5 kilogram ke ember berwarna hijau.

Ia masukkan satu per satu sambil diremas supaya hancur.

Setelah semua makanan dipastikan hancur, D diperbolehkan kembali ke kiosnya.

Sebagai informasi, sidak di Pasar Santa dilakukan oleh Pemerintah Kota Jakarta Selatan yang bekerja sama dengan Balai Besar POM di Jakarta.

Total ada puluhan sampel yang diambil dan hanya tiga makanan yang positif mengandung zat berbahaya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/04/01/15185721/pedagang-di-pasar-santa-langsung-musnahkan-165-kilogram-makanan

Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke