JAKARTA, KOMPAS.com - Polres Metro Jakarta Pusat menindak sejumlah pelajar yang konvoi sambil membawa bendera dan petasan, Senin (2/4/2024) sore.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro mengatakan, polisi mengawasi 21 titik yang rawan di delapan kecamatan wilayahnya, mulai dari Tanah Abang hingga Johar Baru.
"Seminggu ini (aksinya) marak. Modus dari sahur on the road itu berubah jadi takjil atau bukber on the road," kata Susatyo kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (3/4/2024).
Penindakan berlangsung di empat titik yang berbatasan dengan kota administrasi Jakarta lainnya.
"Dari Jakarta Timur, kami melakukan penindakan di Salemba, atau Carolus. Kemudian, dari Jakarta Utara kami lakukan penindakan di pertigaan Gunung Sahari," papar dia.
"Dari Jakarta Selatan, kami melakukan penindakan di Bundaran HI. Termasuk juga, dari Jakarta Barat kami lakukan penindakan di turunan atau flyover Roxy," sambung Susatyo.
Melalui penindakan itu, jajaran Polres Metro Jakarta Pusat menangkap 170 pelajar. Barang bukti yang ditemukan berupa bendera dan petasan.
Melalui penindakan itu, ia berharap bisa membangun kesadaran bagi masyarakat luas.
Sebab, aksi konvoi berdalih bagi-bagi takjil itu tidak hanya merugikan pengguna jalan lain, tetapi para pelajar yang mayoritas masih di bawah umur itu.
Selain itu, tujuan utama mereka juga bukan untuk membagikan takjil. Melainkan, mencari lawan untuk diajak tawuran.
Bahkan, ada dua pelajar berinisial DA (16) dan MAK (22) yang hasil tes urinenya positif narkotika. Mereka diduga mengonsumsi sabu atau methamphetamin.
Susatyo mengatakan, keduanya masih diproses di Satnarkoba untuk menjalani rehabilitasi.
"Semoga kegiatan hari ini selain bagi siswa dan orangtuanya, tapi bagi masyarakat umum (menjadi) aware bahwa sudah cukuplah banyak pelajar-pelajar yang berakhir sia-sia di jalan raya," imbuh dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/04/03/17360231/pelajar-ditangkap-saat-konvoi-bawa-petasan-polisi-sahur-on-the-road