Salin Artikel

Pilih Mudik dengan Kereta Cepat, Warga: Hemat Waktu dan Enggak Capek

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian masyarakat memilih kereta cepat sebagai moda transportasi menuju kampung halaman jelang Lebaran.

Salah satunya Putri (31), yang mudik ke Kota Bandung pada Jumat (5/4/2024).

"Memang dari awal sudah diniatin buat naik kereta cepat karena lebih cepat, enggak capek di jalan (terkena macet)," ujar dia kepada Kompas.com di Stasiun Kereta Cepat Halim, Jakarta Timur, Jumat.

Biasanya, Putri pulang kampung dengan bus. Namun, ia sering terkena macet.

Padahal, jarak antara Jakarta dan Bandung hanya sekitar empat jam.

Jika macet, terutama saat berangkat pada hari terakhir kerja sebelum Lebaran, waktu tempuh menuju Kota Bandung bisa lebih dari empat jam.

"Kebetulan karena lebih cepat, sekarang pakai kereta cepat. Saya pindah moda transportasi," kata Putri.

"Tahun kemarin aku pulang ke Bandung pakai bus travel. Memang sih harganya lebih murah, cuma kena macet. Lebih cepat pakai kereta cepat, dan lebih enak," lanjut dia.

Senada, Resi (30) juga memilih mudik dengan kereta cepat karena lebih memangkas waktu.

Menurut dia, kereta cepat lebih cocok untuk orang-orang yang ingin segera bertemu dengan keluarga di kampung halaman.

Sebab, biasanya ada pemudik yang tidak ingin terburu-buru tiba di kampung halaman demi menikmati perjalanannya.

"Saya pribadi pilih naik kereta cepat karena biar cepat sampai rumah," kata Resi kepada Kompas.com, Jumat.

Sama dengan Putri, Resi juga biasanya naik bus travel.

Sejak kereta cepat beroperasi, ia langsung menjadi pelanggan setianya.

Sebelumnya, setiap dua minggu sekali, Resi selalu pulang ke Buahbatu menggunakan bus travel.

"Naik bus travel kan tiga sampai empat jam baru sampai Bandung. Kereta cepat cuma 30-45 menitan. Dari Stasiun Tegalluar ke rumah, jaraknya cuma 30 menitan," Resi berujar.

Dengan kata lain, ia memangkas sekitar dua sampai tiga jam perjalanan dari Jakarta ke Buahbatu jika menggunakan kereta cepat.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/04/05/21114481/pilih-mudik-dengan-kereta-cepat-warga-hemat-waktu-dan-enggak-capek

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke