JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak dua minggu terakhir, driver ojek online Widiaty (45) merasa selalu mendapatkan penumpang yang jaraknya terlampau jauh.
Menurut dia, tarif yang didapatkannya tidak setimpal dengan waktu tempuh untuk menjemput penumpang tersebut.
“Kami dapat orderan kadang jauh, bisa waktu tempuhnya 5-20 menit, tapi argonya enggak ada lonjakan. Sementara, yang dihitung (argonya) hanya saat mengantar,” ujar Widia saat diwawancarai Kompas.com, Minggu (7/4/2024).
Sebagai contoh, ia menjemput penumpang yang jarak tempuhnya 20 menit dari titik lokasinya.
Sementara, argonya hanya Rp 10.000. Tarif tersebut tidak sebanding dengan bensin yang dikeluarkannya.
Apalagi, tidak semua penumpang memiliki pengertian untuk memberikan tip untuk driver.
“Kan enggak semuanya kayak gitu (mau kasih tip). Kami enggak ada bonus, enggak dapat THR. Enggak bisa berharap penumpang ngasih lebih juga. Belum lagi kalau hujan,” keluh wanita yang telah menjadi driver selama 10 tahun terakhir itu.
Selama sepekan kemarin, Widia hanya mendapatkan Rp 460.000. Pemasukan itu jumlahnya tidak menentu.
Ia berharap, ke depannya aplikator bisa membuat kebijakan yang lebih adil untuk para pengemudi.
“Semoga bisa ada insentif, bahkan kalau bisa ada gaji pokok,” imbuh dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/04/07/17125431/keluh-kesah-driver-ojol-tarif-tak-sebanding-tak-ada-bonus-dan-gaji-pokok