Salin Artikel

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

JAKARTA, KOMPAS.com - Pria berinisial AF (23) ditetapkan sebagai tersangka kasus pelecehan seksual terhadap lima bocah laki-laki di Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (8/5/2024) dan Kamis (9/5/2024).

"Pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Andri Kurniawan dalam keterangan pers yang Kompas.com terima, Jumat (10/5/2024).

Warga Subang, Jawa Barat itu langsung ditahan usai diperiksa polisi, setelah sebelumnya dia digiring warga ke Polres Metro Jakarta Barat dari Polsek Cengkareng.

Kanit PPA Polres Metro Jakarta Barat AKP Reliana Sitompul menambahkan, pelaku bakal dijerat Pasal 82 UU RI Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak.

Sebelumnya, AF diduga melecehkan lima bocah laki-laki di area masjid kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu dan Kamis.

Pada Rabu sekitar pukul 12.00 WIB, AF diduga melecehkan seorang bocah laki-laki yang sedang berada di tempat wudhu.

Ia kembali beraksi pada Kamis sekitar pukul 08.00 WIB. kali ini tiga bocah laki-laki yang sedang bermain di depan masjid menjadi korbannya.

Saat itu hanya dua bocah yang menghampiri saat dipanggil AF. Mereka digiring ke samping masjid kemudian dilecehkan.

Sementara korban lainnya, dilecehkan saat bermain sendirian di depan masjid.

Ketiganya langsung kabur ke rumah masing-masing usai dilecehkan AF. Terduga pelaku kemudian memasuki rumah korban terakhir untuk kembali beraksi.

AF ketahuan karena kakak korban terakhir melihatnya berada di ruang tamu bersama adiknya, meski belum diketahui apakah ia melihat AF melecehi adiknya.

Kakak korban dan korban langsung melapor ke ibunda mereka, yang kemudian mengejar dan memukuli AF.

Terduga pelaku selanjutnya diamankan ke pos RW, serta digiring ke Polsek Cengkareng sebelumn diarahkan ke Unit PPA Polres Metro Jakarta Barat.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/05/11/06562421/pria-yang-lecehkan-5-bocah-laki-laki-di-cengkareng-ditetapkan-tersangka

Terkini Lainnya

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke