Dilihat dari video di channel YouTube Kompas TV, Sabtu (18/5/2024), tampak Satrio menangis terharu lalu langsung sujud di telapak kaki sang ibunda atas kabar gembira yang didapatnya.
"Saya benar-benar mengucapkan terima kasih. Sekali lagi saya mengucapkan terima kasih banyak kepada Bapak Kapolri (Jenderal Listyo Sigit Prabowo) yang telah menyediakan kuota khusus disabilitas untuk saya menjadi bagian anggota Polri," ungkap Satrio dalam video tersebut.
"Semoga Bapak dilindungi Allah Subhanahu Wa Ta'ala di mana pun Bapak berada di mana pun Bapak bertugas," sambungnya.
Selain kepada Kapolri, Satrio juga mengucapkan terima kasih kepada jajaran kepolisian yang membantu dirinya usai dibegal saat hendak psikotest penerimaan anggota Polri.
Tak lupa, ia juga berterima kasih karena para pelaku yang membegal dirinya berhasil ditangkap.
"Dan saya juga mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada Bapak Kapolda Metro Jaya, Kapolres Jakarta Barat, dan Kapolsek Kebon Jeruk," kata Satrio.
"Dan saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada jajaran polisi yang telah Sigap menangkap pelaku-pelaku begal," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merekrut Satrio untuk ikut pendidikan Bintara Polri melalui jalur khusus disabilitas.
"Bapak Kapolri pun bangga, casis tersebut memiliki keberanian melawan komplotan begal," kata Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia (As SDM Kapolri) Irjen Dedi Prasetyo dalam keterangannya, Jumat (17/5/2024).
Walaupun Satrio kini mengalami luka parah hingga kelingkingnya hampir putus, semangat Satrio menjadi anggota polisi tidak padam.
Dedi menjelaskan, semangat itu juga yang menjadi pertimbangan diterimanya Satrio.
"Sehingga Bapak Kapolri memberikan penghargaan kepada adik kami, Satrio Mukhti, diterima sebagai anggota Polri," kata dia.
Untuk diketahui, Satrio menjadi korban begal di Jalan Arjuna Utara, Kebon Jeruk, pada Sabtu (11/5/2024).
Saat itu, ia ingin menghadiri psikotes calon bintara polisi di SMK Media Informatika, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
"Jadwal tes jam 05.00 WIB, saya berangkat pukul 04.00 WIB," papar Satrio.
Satrio bertemu dengan tiga orang pelaku dari arah Tanjung Duren.
"Pelaku satu motor tapi berbonceng tiga. Saya enggak lihat kalau bawa sajam," jelas Satrio.
Ia pun melawan tiga orang pelaku. Satu orang pelaku tumbang saat berduel dengannya.
Ada ada pelaku lain yang membawa sajam jenis golok dan langsung membacok Satrio . Ia pun langsung tumbang.
"Motor dan ponsel saya raib diambil pelaku," jelas dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/05/18/07341691/tangis-haru-dan-sujud-syukur-casis-bintara-yang-dibegal-usai-diterima