Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Habis Langsing Terbitlah Tawaran Iklan

Kompas.com - 21/08/2008, 09:56 WIB

Hanya dalam waktu dua bulan bobotnya susut 20 kg. Celana ukuran 46 berganti menjadi 43. "Saya cerita ke teman sudah berhasil menurunkan berat badan. Eh, saya malah dimarahi karena pola yang saya terapkan terlalu drastis. Kata si teman, saya harus mengonsumsi protein." Jadilah bulan berikutnya ia mengubah pola makan. "Pagi masih sama tapi siangnya saya tambah protein. Bisa ikan bakar atau rebus. Kadang juga daging ayam rebus tanpa kulit. Nasi tak lebih dari 10 sendok. Nah, sayurnya harus lebih banyak ketimbang nasi. Itu pun tak boleh sayur bersantan," kata Wahyu yang kadang minum susu rendah kalori untuk menambah protein.

Jelas, awalnya semua itu terasa berat baginya. "Tapi saya sudah niat banget. Pokoknya, di hati sudah terpatri, makanan enak tapi enggak sehat harus saya stop. Makanya saat teman makan steak, saya sudah tidak tertarik. Memang, sih, godaan ada saja. Terkadang, meski habis makan, perut melilit minta diisi. Maklum, sebelumnya, kan biasa makan dengan porsi besar. Nah, kalau rasa lapar muncul, saya banyakin minum air putih atau makan buah."

Ia juga "sukses" menampik undangan makan teman-temannya. "Terus terang saya katakan sedang diet. Mereka menghargai kok. Pernah juga harus hadir di undangan jamuan makan malam. Tapi enggak masalah, toh saya bisa makan buah."

Meski untuk santap siang harus jajan di warung, tak sulit baginya memilih menu yang pas. "Masih banyak kok pilihan makanan. Termasuk kalau makan nasi padang. Kan, bisa pilih sayur singkong dan ikan bakar. Yang pasti, enggak usah pakai kuah bersantan," kata Wahyu yang tiap minggu rajin menimbang berat badan.

PETUGAS BANK TAK PERCAYA

Boleh percaya atau tidak, kini berat badan Wahyu tinggal 75 kg dan memakai celana ukuran 31. Kendati begitu, ia masih ingin menurunkan bobotnya. "Sebenarnya istri saya bilang sudah cukup, tapi target saya adalah celana ukuran 30. Setelah itu, tinggal mempertahankan." Apalagi, lanjutnya, banyak efek positif yang dirasakan Wahyu setelah menjadi langsing. "Yang jelas, saya tambah gesit. Badan juga enteng. Dulu naik tangga saja napas sudah ngos-ngosan, sekarang sih enteng saja."

Yang lucu, cerita Wahyu, banyak kejadian menggelikan dialaminya dengan penampilan barunya. Tak sedikit orang yang kesulitan mengenalinya jika hanya memandangnya sekilas. Misalnya, ketika beberapa waktu lalu mengambil uang di bank via teller. "Salah satu syaratnya kan pakai KTP. Petugas bank sampai tidak percaya, foto yang ada di KTP itu foto saya. Saya sampai harus mengeluarkan semua kartu identitas, bahkan menunjukkan foto di laptop," papar Wahyu yang kini mengganti semua kartu identitasnya dengan foto baru. "Biar enggak repot jelasin lagi."

Kini Wahyu juga kerap jadi inspirasi bagi rekan-rekannya yang ingin diet. "Banyak lho yang tanya. Saya sih tak keberatan membagi pengalaman." Ada lagi satu hal menarik yang dialami Wahyu dalam "bentuk baru". "Saya pernah ditawari jadi bintang iklan sebuah obat pelangsing!" Bersediakah dia? "Enggak! Sebenarnya sih duitnya lumayan, tapi ada beban moral karena saya kan enggak pakai obat pelangsing."

DIPANGGIL "IKAN PAUS"

Pola berbeda dalam diet dilakukan Fera Wibisono (28). Fera sengaja mengombinasikan antara olahraga dan menu makan. Bahkan, ia sengaja menggunakan jasa pelatih pribadi dalam fitnes. "Semula saya treadmill tapi sekarang lebih suka sepeda statis. Seminggu bisa 3-4 kali berlatih," kata Vera yang rekor beratnya 107 kg dengan tinggi badan 165 cm.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com