"Mereka pasti akan menilai kenapa pemerintah menerapkan kebijakan yang tidak probisnis di tengah bergairahnya industri otomotif nasional. Seharusnya pemerintah menerapkan kebijakan yang terbaik agar terbangun iklim bisnis yang kondusif. Misalnya, memberikan berbagai kemudahan dan menyiapkan infrastruktur yang memadai," kata Sudirman.
Langkah ini jelas tidak bijak. Oleh sebab itu, kata Sudirman, pemerintah tidak bisa menyimpulkan lonjakan konsumsi BBM hanya karena pesatnya permintaan mobil yang sampai Juli 2008 ini mencapai 353.501 unit.
Pemerintah harus mencari akar masalahnya secara jernih. "Apakah kenaikan itu bukan disebabkan kerusakan jalan, munculnya terminal bayangan di pusat keramaian lalu lintas, usia kendaraan yang sudah tua, atau munculnya pasar tumpah," ujar Sudirman.
Pemerintah tidak bisa mengambinghitamkan industri otomotif sebagai penyebab borosnya konsumsi BBM. Pemerintah harus mencari akar masalahnya secara jelas agar kebijakan yang diterapkan tidak menjadi kontra produktif.