Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dede Yusuf: Tinjau Ulang Perizinan Pertambangan Karst Citatah

Kompas.com - 08/03/2009, 16:27 WIB

 

BANDUNG , MINGGU - Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf meminta Pemerintah Kabupaten Bandung segera meninjau ulang perizinan dari seluruh perusahaan pertambangan yang beroperasi di Karst Citatah.

Itu diungkapkan Dede usai meninjau lokasi Gua Pawon yang terletak di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Minggu (8/3). Kehadiran dia untuk meresmikan pembangunan Kampung Seni Guha Pawon dengan tujuan agar warga ikut menjaga kelestarian situs prasejarah ini.

Dia menerangkan, Pemerintah Kabupaten BAndung Barat sudah menunjukkan komitmen untuk mengevaluasi seluruh perizinan penambangan kapur di sekitar KArst Citatah. Yang harus diwaspadai adalah celah yang dimanfaatkan perusahaan nakal seperti perizinan di bawah satu hektar yang bisa di tingkat camat.

Menurut Ketua Komunitas Riset Cekungan Bandung Budi Brahmantyo, Karst Pawon termasuk bagian dari KArst Citatah yang membentang dari Tagogapu, Padalarang, KBB, hingga ke Kabupaten Sukabumi. Untuk wilayah KBB sendiri, 80 persen dari karst sepanjang sepuluh kilometer ini dalam kondisi rusak parah.

Padahal, katanya, Karst Citatah bisa menjadi dokumentasi sejarah 30 juta tahun silam sewaktu karst tersebut menjadi terumbu karang dari lautan. Jangan sampai, sesal datang belakangan sewaktu gunung kapur ini telah habis dieksploitasi.

Peneliti arkeologi dari Balai Arkeologi Lutfi Yondri menerangkan, di dalam Gua Pawon telah ditemukan empat rangka manusia pada tahun 2004 dan satu lagi pada tahun 2005. Dari usianya, diperkirakan kerangka itu berasal dari zaman mesolitikum atau sekitar 9.000 tahun yang lalu.

"Pawon adalah bisa menjadi kunci jawaban mengenai terbentuknya danau Bandung Purba," terang Lutfi.

Hanya saja, kondisi Gua Pawon masih terlihat alakadarnya. Dari pengamatan Kompas, jalan masuk menuju benda cagar purbakala ini baru jalan setapak. Begitu pula para pengunjung harus berhati-hati sewaktu di dalam gua karena belum dibuat jalan pengunjung yang nyaman maupun aman. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com