Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Melambat, Pengembang Pesimis

Kompas.com - 28/04/2009, 14:29 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Krisis ekonomi global diperkirakan akan direspon pesimis oleh pengembang. Beberapa proyek yang direncanakan kemungkinan akan mundur. Oleh karena itu, para pengembang hanya akan melanjutkan proyek-proyek yang sudah ada dibandingkan menjual produk baru.

Demikian diungkap Direktur Bidang Penelitian dan Konsultan Procon Utami Prastiana pada saat pemaparan hasil penelitian pasar properti Jakarta pada kuartal pertama 2009 di Jakarta, Selasa (28/4). "Memburuknya kondisi ekonomi global memberikan dampak yang lebih jauh terhadap pertumbuhan ekonomi nasional yang semakin melambat selama kuartal pertama 2009," kata Utami.

Ia menjabarkan beberapa indikasi melambatnya pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2009 yang mempengaruhi usaha properti Jakarta.

Pertama, pada kuartal ini ekspor Indonesia turun tajam sehingga pengusaha di bidang ekspor menarik investasi mereka, mengurangi tenaga kerja dan menurunnya konsumsi domestik. Kedua, inflasi tahunan sebesar 7,92 persen, turun drastis dari 11,06 persen pada kuartal keempat 2008. Penurunan inflasi ini sebagai akibat dari penurunan harga komoditas harga komoditas dunia, harga pangan dan energi dan melambatnya permintaan domestik, serta penurunan harga BBM.

Ketiga, pada kuartal ini ditandai dengan melemahnya rupiah sebesar 5,4 persen, berada pada posisi Rp 11.575 per dollar AS. Penurunan ini terkait dengan pencairan dana asing yang ada portfolio di Indonesia masih berlanjut. Namun, di lain pihak, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada posisi 1.635, sebagai akibat kondusifnya situasi nasional setelah pemilu.

Di tengah situasi tersebut, masih dari Utami, Bank Indonesia (BI) kembali menurunkan BI rate pada posisi 7,5 persen. Dengan demikian BI telah menurunkan BI rate sebesar 175 bps sejak awal 2009 dengan tujuan memberikan stimulus pada pertumbuhan nasional. Dengan penurunan ini diharapkan dapat meningkatkan permintaan di sektor properti terutama perumahan dan kondominium.  "Kita berharap election presiden mendatang bisa men-delay perlambatan ini," kata Utami.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com