Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krusial, Pembangunan Pertahanan Indonesia

Kompas.com - 05/06/2009, 04:37 WIB

Penuhi kekuatan dasar

Calon presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan, Pemerintah Indonesia tidak pernah bersikap lunak terhadap pelanggaran yang dilakukan Malaysia. Selaku presiden, ia telah memerintahkan jajaran TNI Angkatan Laut dan Udara untuk bersikap tegas.

”Tidak boleh satu jengkal pun tanah air kita yang boleh diambil pihak asing,” katanya dalam acara dialog di televisi antv, Kamis.

Yudhoyono menyebutkan, dalam pertemuannya dengan PM Najib Tun Razak beberapa waktu lalu, ia telah mengatakan bahwa Indonesia menginginkan persoalan Ambalat diselesaikan melalui perundingan.

Terkait dengan masalah pertahanan dan keamanan, garis kebijakan pasangan SBY-Boediono, menurut Sardan Marbun dari Tim Romeo, adalah membangun konsep pertahanan sesuai dengan kemampuan keuangan negara.

Dalam keterbatasan anggaran, yang diutamakan ke depan adalah memenuhi kekuatan dasar minimal TNI.

”Ke depan, prioritas pembangunan pertahanan dan keamanan akan ditingkatkan sesuai kemampuan keuangan negara. Saat ini, pertahanan di urutan prioritas ketiga setelah pendidikan dan infrastruktur. Kita tidak bisa memaksakan karena anggarannya terbatas,” ujar purnawirawan TNI bintang dua ini.

Telah digariskan bahwa penggunaan anggarannya diutamakan untuk tiga pokok saja, yaitu pemeliharaan, pendidikan dan latihan, serta kesejahteraan anggota TNI.

Perbaikan alutsista

Secara terpisah, Wakil Ketua Dewan Pembina Tim Kampanye JK-Win Jenderal (Purn) TNI Fachrul Razi menilai, perbaikan alat utama sistem persenjataan (alutsista) sistem pertahanan Indonesia jangan ditunda lagi. Langkah ini merupakan salah satu hal yang mendesak untuk dilakukan bangsa ini jika harga diri bangsa tetap ingin dihargai.

”Kondisi alutsista kita memang menyedihkan, sangat tertinggal, baik tahun produksi maupun kemampuan. Tidak heran kalau alutsista kita memang menjadi bahan tertawaan. Bahkan, para penyelundup bisa,” ujarnya di Jakarta, Kamis.

Namun, terkait dengan kasus Ambalat, Fachrul Razi menilai, Indonesia memang tetap harus menjaga keamanan dan hubungan bilateral yang baik. Dalam konteks hubungan yang baik itulah seharusnya dijaga jangan sampai saling mengganggu. ”Biar bagaimanapun, Indonesia dan Malaysia merupakan dua negara yang bertetangga dekat. Jadi tidak perlu mengeluarkan energi terlalu besar untuk membangun permusuhan, tetapi bangun kedekatan dan hubungan yang baik,” ujarnya. (DWA/INU/MAM)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com