Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Ahli Bahasa Dihadirkan dalam Sidang Prita Mulyasari

Kompas.com - 09/09/2009, 20:04 WIB

TANGERANG, KOMPAS.com — Jaksa Penuntut Umum (JPU) Riyadi SH akan menghadirkan saksi ahli bahasa dalam persidangan kasus Prita Mulyasari (32), terdakwa pencemaran nama baik terhadap manajemen RS Omni Internasional, di PN Tangerang, Banten, Kamis (10/9).

"Kami akan menghadirkan dua saksi pada persidangan hari Kamis besok dan mendengarkan keterangan mereka terkait kasus Prita," kata Riyadi SH, Rabu. Saksi tersebut yakni Sriyanto, pakar bahasa dari Departemen Pendidikan Nasional, dan dr Yuniwati Gunawan dari RS Internasional Bintaro, Tangerang. Para saksi yang dihadirkan tersebut telah sesuai dengan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) penyidik sehingga perlu dihadapkan dalam persidangan.

Rencananya sidang pencemaran nama baik itu dimulai pukul 09.00 WIB pada ruang utama Prof Oemar Senoadji di PN Tangerang dan dipimpin majelis hakim Arthur Hangewa SH.

Prita pernah mendekam di penjara selama 21 hari karena dituduh mencemarkan nama baik RS Omni setelah mengirimkan surat eletronik (e-mail) kepada rekannya yang berisikan keluhan akibat pelayanan tidak maksimal.

Akibat tindakan itu, ibu dua anak itu dijerat pasal berlapis yakni Pasal 27 Ayat 3 Undang-Undang No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan 310 KUHP tentang pencemaran nama baik dengan serta Pasal 311 KUHP.

Riyadi mengatakan, keterangan saksi ahli itu sangat dibutuhkan karena dalam persidangan akan jelas permasalahan sebenarnya menyangkut bahasa.

Bahkan, penggunaan bahasa pada surat eletronika itu apakah yang ditulis Prita atau pihak lain sehingga diperoleh fakta obyektif dalam persidangan.

Selain itu, katanya, dengan menghadirkan dr Yuniwati, diperoleh kesaksian bahwa Prita pernah dirawat di RS Internasional Bintaro setelah pindah dari RS Omni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Nasional
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com