Sementara kecelakaan laut terbesar, Senin (21/9) sore, terjadi di perairan Kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara. Kecelakaan yang diduga akibat perahu motor tempel kelebihan muatan itu mengakibatkan 19 penumpang tewas, sedangkan 16 penumpang selamat. Adapun kasus kecelakaan lalu lintas yang tercatat di Direktorat Lalu Lintas Badan Pembinaan Keamanan Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia sampai Selasa menunjukkan, jumlah kecelakaan mencapai 1.064 kejadian dengan korban 319 orang meninggal, 384 orang luka berat, dan 897 orang luka ringan. Kejadian berikut korban terbanyak adalah pemudik yang melintas di jalan-jalan dalam wilayah Polda Jawa Timur, Metro Jaya, Lampung, dan Bali, yang termasuk polda prioritas I. Polda prioritas adalah wilayah yang menjadi asal dan tujuan pemudik terbesar. Angka kejadian di wilayah polda lain, seperti Banten, DI Yogyakarta, Sumatera Utara, atau Nusa Tenggara Barat (kedua polda tersebut masuk polda prioritas II), cukup tinggi, tetapi jumlah korban jiwa tak sebanyak di Polda Jatim dan Metro Jaya. Direktur Lalu Lintas Mabes Polri Brigadir Jenderal (Pol) Joko Susilo, Selasa kemarin, berkata, ”Di wilayah Polda Metro Jaya, kecelakaan terjadi terutama selepas Tol Cikampek. Para pengendara mengaku kelelahan.” Djoko menganalisis, kalau mereka dari Jakarta, artinya sudah mengemudi lebih dari dua jam. Sebagian dari pengendara itu berpuasa sehingga wajar kalau mereka lebih cepat lelah. Insiden juga banyak terjadi di pertemuan lajur lebar dengan lajur sempit antara lain dari Sukamandi ke Jomin. Para pemudik dari arah barat dan timur sudah kelelahan dan konsentrasi mereka menurun saat di jalur itu. Sementara arus kendaraan meningkat sehingga terjadi kecelakaan. Untuk mencegah kecelakaan lalu lintas pada arus balik nanti, polisi meminta para pengendara sepeda motor beristirahat setelah mengendarai motor per dua jam atau mobil per empat jam.