Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parodi: Menyindir

Kompas.com - 20/10/2009, 11:35 WIB

Masalahnya, saya mau memanfaatkan fasilitas on and off itu atau tidak. ”Yaaa... saya mau memanfaatkan. Memanfaatkan untuk meng-off-kan, maksudnya,” nurani saya langsung berteriak sebegitu kencangnya sampai saya malu sendiri karena saya menulis parodi ini seperti manusia yang sok suci, ternyata suara terdalam saya tak demikian adanya.

Samuel Mulia Penulis mode dan gaya hidup

 

KILAS PARODI

Gini…

1. Kalau jadi manusia biasakan jangan punya hobi manipulasi. Hidup itu mending hitam atau putih. Di persimpangan itu membingungkan. Nah untuk bisa tidak berdiri di persimpangan butuh kekuatan mental, keberanian menghadap hasilnya, dan prinsip hidup tegar, serta pribadi sehat walafiat.

Manipulasi itu mungkin menyelamatkan untuk sesaat. Kalau saya bilang sesaat, itu bisa jadi 30 tahun bukan hanya 30 menit. Tetapi, ujung-ujungnya pasti saja ada harga yang harus Anda bayar karena ulah manipulasi itu.

2. Hidup hitam atau putih memudahkan Anda memasang strategi dan rencana kerja. Visi dan misi bisnis dan hidup Anda akan tercapai karena semua jelas yang akan dituju, ke mana arah tujuannya, dengan apa mencapai tujuannya, sudahkah sampai di tujuan, setelah di tujuan mau ngapain. Yah… mirip membangun sebuah brand. Data yang dihasilkan sebelum membuat brand vision harus lengkap dan jujur.

Katakan kepada calon pasangan hidup Anda mengidap penyakit serius yang membuat suka lupa pasangan Anda, tetapi tetap ingat milik orang lain. Artinya, perselingkuhan itu sudah menjadi gejala penyakit Anda. Ini contoh saja. Saya sendiri tak tahu apakah ada dari antara Anda terjangkit penyakit semacam itu. Kalau ternyata ada, saya minta maaf, ini cuma contoh, saya tak berniat menyindir. Kalau Anda tersindir, bisa jadi memang benar Anda terjangkit penyakit ini.

3. Anda dan saya diberi kesempatan hadir di dunia bukan karena alasan apa pun kecuali karena Sang Pencipta yang memberi kesempatan hadir. Jadi bertanggungjawablah kepada yang memberi kesempatan, bukan kepada yang memberi tas bermerek, kepada yang memberi Anda pernapasan dari mulut ke mulut saat Anda sedang membutuhkan, dan yang bisa membebaskan Anda dari palu hakim di pengadilan.

Kalau Anda tak percaya adanya Sang Khalik, saya tak tahu mesti omong apa. Saya cuma bisa omong, percaya saja. Nasihat ayah saya begini, ”Berbuatlah yang benar selama kamu hidup. Kalau saja Tuhan dan hari penghakiman itu ndak ada, apa ruginya. Sampean ndak rugi apa-apa. Tetapi, kalau sampe ada, sapa coba yang untung. Awakmu, no?” Itu nasihat ayah saya. Ayah saya kan bukan ayah Anda. Jadi, kalau ndak setuju, ya ra opo-opo alias ndak papa.

4. Jangan mudah tersinggung kalau disindir, apalagi kalau Anda melakukan apa yang disindirkan itu. Ubah cara pandang Anda. Sindiran itu pertolongan, bukan hinaan. (samuel mulia)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com